Selasa, 28 Mei 2019

3 CARA SEDERHANA MENDAPATKAN PENGHASILAN

3 CARA SEDERHANA MENDAPATKAN PENGHASILAN

Mentor pernah mengatakan kepada saya, bahwa uang itu mirip ayam liar di halaman. Kita bisa menangkap dan menikmatinya dengan tiga cara :

1. Sendirian mengejarnya, hasilnya capek dan dapatnya sedikit. Ini persis yang dikerjakan sebagian besar orang saat ini.

2. Bekerjasama dengan beberapa teman untuk menangkapnya. Lumayan sedikit lebih baik, meskipun belum terlalu sempurna.

3. Mengeluarkan uang dulu untuk membeli pakan dan pagar. Kita pancing uangnya (sorry ayamnya) dengan pakan, kemudian setelah mereka berkumpul dan jinak, kita bangun pagar sekeliling nya. Tiba tiba kita memiliki peternakan ayam (eh sorry . . .uang). Tidak perlu susah payah mengejarnya jika ingin makan ayam.

PENDAPAT 4 MADZHAB TENTANG BERAPA Kg ZAKAT FITRAH YG HARUS DI KELUARKAN. 1 SHA'=... Kg?

*PENDAPAT 4 MADZHAB TENTANG BERAPA Kg ZAKAT FITRAH YG HARUS DI KELUARKAN* 1 SHA'=... Kg?
๐Ÿ™๐Ÿ•‹☪__________________

Madzhab Hanafi

ูˆุงู„ุตุงุน ุนู†ุฏ ุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉ ูˆู…ุญู…ุฏ ุซู…ุงู†ูŠุฉ ุฃุฑุทุงู„ ุจุงู„ุนุฑุงู‚ูŠ، ูˆุงู„ุฑุทู„ ุงู„ุนุฑุงู‚ูŠ ู…ุฆุฉ ูˆุซู„ุงุซูˆู† ุฏุฑู‡ู…ุงً، ูˆูŠุณุงูˆูŠ 3800 ุบุฑุงู…ุงً؛ ู„ุฃู†ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ูƒุงู† ูŠุชูˆุถุฃ ุจุงู„ู…ุฏ ุฑุทู„ูŠู†، ูˆูŠุบุชุณู„ ุจุงู„ุตุงุน ุซู…ุงู†ูŠุฉ ุฃุฑุทุงู„ (ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ ูˆุฃุฏู„ุชู‡: 3/384)


“Sha’ menurut Abu Hanifah dan Muhammad adalah 8 rithl Iraqi. Satu rithl Iraqi sama dengan bobot 130 dirham dan membandingi 3800 gr. Karena Nabi Muhammad berwudlu dengan 1 mud yaitu 2 rithl, dan mandi dengan sha’ yaitu 8 rithl.” Jadi menurut madzhab Hanafi 1 sha’ adalah 3800 gr atau 3,8 kg.

Madzhab Maliki

ูˆุฒูƒุงุฉ ุงู„ูุทุฑ ุตุงุน (ุฃุฑุจุนุฉ ุฃู…ุฏุงุฏ) ูˆุงู„ู…ุฏ: ุญูู†ุฉ ู…ู„ุก ุงู„ูŠุฏูŠู† ุงู„ู…ุชูˆุณุทุชูŠู†. (ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ ูˆุฃุฏู„ุชู‡:3/385)
“Zakat Fitrah adalah 1 sha’ sama dengan 4 mud. Sedangkan 1 mud nya adalah cakupan penuh dua telapak tangan yang sedang”
Perkiraan orang Indonesia 1 mud adalah 6,75 ons. Jadi 6,75 ons x 4 = 2,7 kg. Dengan demikian 1 sha’ menurut madzhab Maliki adalah 2,7 kg.

Madzhab Syafi'i

ูˆู…ู‚ุฏุงุฑู‡ุง ุตุงุน ูˆู‡ูˆ ููŠ ุงู„ุฃุตุญ ุณุช ู…ุฆุฉ ุฏุฑู‡ู… ูˆุฎู…ุณุฉ ูˆุซู…ุงู†ูˆู† ุฏุฑู‡ู…ุงً ูˆุฎู…ุณุฉ ุฃุณุจุงุน ุฏุฑู‡ู… ( 685 ูˆ 8/5) ุฃูˆ ุฎู…ุณุฉ ุฃุฑุทุงู„ ูˆุซู„ุซ ุจุงู„ุจุบุฏุงุฏูŠ، ูˆุฃุฑุจุนุฉ ุฃุฑุทุงู„ ูˆู†ุตู ูˆุฑุจุน ุฑุทู„ ูˆุณุจุน ุฃูˆู‚ูŠุฉ ุจุงู„ู…ุตุฑูŠ. (ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ ูˆุฃุฏู„ุชู‡:3/385)

“Kira-kira zakat fitrah adalah 1 sha’. Pendapat yang lebih tepat 1 sha’ adalah 685 dirham dan 5/8 dirham atau 5 1/3 rithl Baghdad, atau 4 + ½ + ¼ rithl + 1/7 uqiyah Mesir.”

ูˆู‡ูˆ ุฎู…ุณุฉ ุฃุฑุทุงู„ ูˆุซู„ุซ ุจุงู„ุนุฑุงู‚ูŠ ูˆูˆุฒู†ู‡ ุณุชู…ุงุฆุฉ ุฏุฑู‡ู… ูˆุซู„ุงุซุฉ ูˆุชุณุนูˆู† ุฏุฑู‡ู…ุง ูˆุซู„ุซ ุฏุฑู‡ู… ูˆู‡ุฐุง ุนู†ุฏ ุงู„ุฑุงูุนูŠ ู„ุฃู†ู‡ ูŠู‚ูˆู„ ุฅู† ุฑุทู„ ุจุบุฏุงุฏ ู…ุงุฆู‡ ูˆุซู„ุงุซูˆู† ุฏุฑู‡ู…ุง ูˆู‚ุงู„ ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ุฅู† ุงู„ุฑุทู„ ู…ุงุฆุฉ ูˆุซู…ุงู†ูŠุฉ ูˆุนุดุฑูˆู† ุฏุฑู‡ู…ุง ูˆุฃุฑุจุนุฉ ุฃุณุจุงุน ุฏุฑู‡ู… ูˆุงู„ุงุนุชุจุงุฑ ููŠ ุงู„ุตุงุน ุจุงู„ูƒูŠู„ ูˆุฅู†ู…ุง ู‚ุฏุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุงู„ุตุงุน ุจุงู„ูˆุฒู† ุงุณุชุธู‡ุงุฑุง ู‚ุงู„ ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ู‚ุฏ ูŠุณุชุดูƒู„ ุถุจุท ุงู„ุตุงุน ุจุงู„ุฃุฑุทุงู„ ูุฅู† ุงู„ุตุงุน ุงู„ู…ุฎุฑุฌ ุจู‡ ููŠ ุฒู…ู†ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ู…ูƒูŠุงู„ ู…ุนุฑูˆู ูˆูŠุฎุชู„ู ู‚ุฏุฑู‡ ูˆุฒู†ุง ุจุงุฎุชู„ุงู ุฌู†ุณ ู…ุง ูŠุฎุฑุฌ ูƒุงู„ุฐุฑุฉ ูˆุงู„ุญู…ุต ูˆุบูŠุฑู‡ู…ุง ูุงู„ุตูˆุงุจ ุงู„ุงุนุชู…ุงุฏ ุนู„ู‰ ุงู„ูƒูŠู„ ุฏูˆู† ุงู„ูˆุฒู† ูุงู„ูˆุงุฌุจ ุฃู† ูŠุฎุฑุฌ ุจุตุงุน ู…ุนุงูŠุฑ ุจุงู„ุตุงุน ุงู„ุฐูŠ ูƒุงู† ูŠุฎุฑุฌ ุจู‡ ููŠ ู…ู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูู…ู† ู„ู… ูŠุฌุฏ ูˆุฌุจ ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูŠุฎุฑุฌ ู‚ุฏุฑุง ูŠุชูŠู‚ู† ุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠู†ู‚ุต ุนู†ู‡ ูˆุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ูุงู„ุชู‚ุฏูŠุฑ ุจุฎู…ุณุฉ ุฃุฑุทุงู„ ูˆุซู„ุซ ุชู‚ุฑูŠุจ ูˆู‚ุงู„ ุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฃู†ู‡ ู‚ุฏุฑ ุฃุฑุจุน ุญูู†ุงุช ุจูƒููŠ ุฑุฌู„ ู…ุนุชุฏู„ ุงู„ูƒููŠู† ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… (ูƒูุงูŠุฉ ุงู„ุงุฎูŠุงุฑ: 1/188)

Singkatnya kalau dikonversikan ke satuan gram kira-kira 2.7519 gr atau 2,75 kg. Jadi sha’ menurut madzhab Syafi’i adalah 2,75 kg.

Madzhab Hanbali

ูˆู…ู‚ุฏุงุฑู‡ุง ุตุงุน ุนุฑุงู‚ูŠ ูˆู‡ูˆ ุฃุฑุจุน ุญูู†ุงุช ุจูƒููŠ ุฑุฌู„ ู…ุนุชุฏู„ ุงู„ู‚ุงู…ุฉ؛ ู„ุฃู†ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุฃุฎุฑุฌ ุจู‡ ููŠ ุนู‡ุฏู‡ ุตู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… (ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ ูˆุฃุฏู„ุชู‡:3/385)

“Kira-kiranya adalah 1 sha’ Iraqi, yaitu 4 cakupan penuh dengan telapak tangan manusia yang sedang. Karena hal inilah yang dikeluarkan di masa Rasulullah”
Sebagian Ulama

ุงู„ุตุงุน ุณุฏุณ ูƒูŠู„ู‡ ู…ุตุฑูŠุฉ ุฃูŠ ู‚ุฏุญ ูˆุซู„ุซ ู…ุตุฑูŠ ูˆู‡ูˆ ูŠุณุงูˆู‰ ุจุงู„ุฌุฑุงู…ุงุช 2176

“1 sha’ adalah 1/6 + 1/3 kilah Mesir (wadah gelas) atau sama dengan 2.176 gr”


ุงู„ุตุงุน ุงู„ู†ุจูˆูŠ ูŠุจู„ุบ ูˆุฒู†ู‡ ุฃุฑุจุนู…ุงุฆุฉ ูˆุซู…ุงู†ูŠุฉ ู…ุซู‚ุงู„ุง ู…ู† ุงู„ุจุฏ ุงู„ุฌูŠุฏ ุฃู‰ ุฃู„ูู‰ ุฌุฑุงู… 40 ุฌุฑุงู… ูˆ2 ูƒูŠู„ูˆ

“Sha’ Nabawi timbangannya mencapai 408 mitsqal dari bagian yang baik, artinya 2040 gr atau 2,04 kg.”
 Kalau kita melihat batasan atas dan batasan bawah atau istilah lain Hadd al-a’la dan hadd al-adna, maka bisa kita temukan yang tertinggi adalah Imam Abu Hanifah yang berpendapat 3,8 kg. Sedangkan yang paling rendah adalah 2,04 kg.


Sedangkan rata-rata Ulama Indonesia mengambil jalan tengan, jika menurut Jumhur Ulama adalah 2,7 kg dan yang terendah adalah 2,04 kg, maka jalan tengahnya adalah 2,5 kg. Selebihnya dari takaran tersebut merupakan hal yang lebih utama (afdol).

Minggu, 26 Mei 2019

SHALAT SUNNAH LAILATUL QADAR


IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I BEDA PENDAPAT TENTANG RIZQI

#๐Ÿ•Š IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I๐Ÿ•Š#
Guru & Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki
.
#Imam_Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majlis menyampaikan :
Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.
.
Sementara #Imam_Syafii ( sang murid berpendapat lain) :
Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki.
Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya.
.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. . Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat “seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”
.
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
“Sehari ini aku memang tidak keluar pondok...hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. ......Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”
.
#Guru dan #murid itu kemudian tertawa.
Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.
Begitulah cara Ulama bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya saja..

Mudah2an kita smua bisa meneladani,,
Semoga dapat menjadi pelajaran buat kita semua..
Semoga bermanfaat,,,

Sabtu, 25 Mei 2019

CARA MENDAPATKAN LAILATUL QADAR

*CARA MENDAPATKAN LAILATUL QADAR*

๐Ÿ“– ๐Ÿ“–________✒


_*Bagaimana cara mendapatkan malam Lailatul Qadar?*_

*_Apa saja ibadah yang dilakukan pada malam tersebut?_*

Perlu diketahui bahwa Lailatul Qadar itu terjadi dari waktu malam dimulai yaitu tenggelamnya matahari hingga terbit fajar shuhuh.

Dalil akan hal ini adalah firman Allah Ta’ala,

ู„َูŠْู„َุฉُ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ุฎَูŠْุฑٌ ู…ِู†ْ ุฃَู„ْูِ ุดَู‡ْุฑٍ (3) ุชَู†َุฒَّู„ُ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ ูˆَุงู„ุฑُّูˆุญُ ูِูŠู‡َุง ุจِุฅِุฐْู†ِ ุฑَุจِّู‡ِู…ْ ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุฃَู…ْุฑٍ (4) ุณَู„َุงู…ٌ ู‡ِูŠَ ุญَุชَّู‰ ู…َุทْู„َุนِ ุงู„ْูَุฌْุฑِ (5)

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
*(QS. Al-Qadr: 3-5)*

*Bagaimana Cara Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?*

Adapun yang dimaksudkan dengan menghidupkan lailatul qadar adalah *menghidupkan mayoritas malam dengan ibadah* dan tidak mesti seluruh malam.
Ada ulama yang mengatakan bahwa menghidupkannya bisa hanya sesaat.

Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas disebutkan,

ุฃَู†َّ ุฅِุญْูŠَุงุกَู‡َุง ูŠَุญْุตُู„ُ ุจِุฃَู†ْ ูŠُุตَู„ِّูŠَ ุงู„ุนِุดَุงุกَ ูِูŠ ุฌَู…َุงุนَุฉٍ ูˆَ ูŠَุนْุฒِู…ُ ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠُุตَู„ِّูŠَ ุงู„ุตُّุจْุญَ ูِูŠ ุฌَู…َุงุนَุฉٍ

_“Menghidupkan lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjama’ah.”_

Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan,

ู…َู†ْ ุดَู‡ِุฏَ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ู‚َุฏْุฑِ ู€ ูŠَุนْู†ِูŠ ูِูŠ ุฌَู…َุงุนَุฉٍ ู€ ูَู‚َุฏْ ุฃَุฎَุฐَ ุจِุญَุธِّู‡ِ ู…ِู†ْู‡َุง

_“Siapa yang menghadiri shalat berjama’ah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”_

Dalam perkataan Imam Syafi’i yang qadim (yang lama),


ู…َู†ْ ุดَู‡ِุฏَ ุงู„ุนِุดَุงุกَ ูˆَ ุงู„ุตُّุจْุญَ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ู‚َุฏْุฑِ ูَู‚َุฏْ ุฃَุฎَุฐَ ุจِุญَุธِّู‡ِ ู…ِู†ْู‡َุง

_“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut.”_

Semua perkataan di atas diambil dari *(Lathaif Al-Ma’arif, hal. 329)* .

Apa yang dikatakan oleh Imam Syafi’i dan ulama lainnya di atas sejalan dengan hadits dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

ู…َู†ْ ุดَู‡ِุฏَ ุงู„ْุนِุดَุงุกَ ูِู‰ ุฌَู…َุงุนَุฉٍ ูƒَุงู†َ ู„َู‡ُ ู‚ِูŠَุงู…ُ ู†ِุตْูِ ู„َูŠْู„َุฉٍ ูˆَู…َู†ْ ุตَู„َّู‰ ุงู„ْุนِุดَุงุกَ ูˆَุงู„ْูَุฌْุฑَ ูِู‰ ุฌَู…َุงุนَุฉٍ ูƒَุงู†َ ู„َู‡ُ ูƒَู‚ِูŠَุงู…ِ ู„َูŠْู„َุฉٍ

_“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.”_
*(HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).*

๐Ÿ‘‰ Mau shalat semalam suntuk?

Jagalah shalat Shubuh dan Isya secara berjama’ah, juga rutinkan pula shalat tarawih dan ikuti imam hinggga imam selesai.

*Amalan Pada Malam Lailatul Qadar*

Menghidupkan malam lailatul qadar pun bukan hanya dengan shalat, bisa pula dengan dzikir dan tilawah Al Qur’an. *[1]*

Namun amalan shalat lebih utama dari amalan lainnya di malam lailatul qadar berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

ู…َู†ْ ู‚َุงู…َ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ุฅِูŠู…َุงู†ًุง ูˆَุงุญْุชِุณَุงุจًุง ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُ ู…َุง ุชَู‚َุฏَّู…َ ู…ِู†ْ ุฐَู†ْุจِู‡ِ

*“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”*
_(HR. Bukhari no. 1901)_

Bisa juga kita mengamalkan do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ jikalau kita bertemu dengan malam Lailatul Qadar yaitu do’a:

_“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni”_
(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).

ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ู‚َุงู„َุชْ ู‚ُู„ْุชُ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَุฑَุฃَูŠْุชَ ุฅِู†ْ ุนَู„ِู…ْุชُ ุฃَู‰ُّ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู„َูŠْู„َุฉُ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ู…َุง ุฃَู‚ُูˆู„ُ ูِูŠู‡َุง ู‚َุงู„َ ู‚ُูˆู„ِู‰ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†َّูƒَ ุนَูُูˆٌّ ุชُุญِุจُّ ุงู„ْุนَูْูˆَ ูَุงุนْูُ ุนَู†ِّู‰

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata,

“Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?”

Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

_“Berdo’alah: Alloohumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ’anni_
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan cinta sifat pemaaf, karenanya maafkanlah aku).”

*(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)*

Berarti amalan pada malam lailatul qadar bisa dengan:

■ Perbanyak shalat sunnah
■ Perbanyak do’a: Alloohumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ’anni
■ Perbanyak tilawah Al-Qur’an
■ Perbanyak dzikir

Semoga kita dimudahkan meraih keutamaan Lailatul Qadar yang ibadah di dalamnya dapat dilipatgandakan hingga 1000 bulan ibadah. Aamiin Yaa Mujibbas Saa-ilin.

_[1] ‘Aunul Ma’bud, 4: 176._


๐Ÿ–Š  Muhammad Abduh Tuasikal
_Salamdakwah_

Kamis, 23 Mei 2019

PESAN INDAH DARI USTADZ ARIFIN ILHAM (ALM)

PESAN INDAH DARI USTADZ ARIFIN ILHAM (ALM)

Assalamu'alaikum Wr. Wb..
Cerdasnya orang yg beriman adalah, dia yg mampu mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang..
Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT.
Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
.
.
● *Pertama*
Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
.
● *Kedua,*
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
.
● *Ketiga,*
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yg memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
.
● *Keempat,*
Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha
.
● *Kelima,*
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yg bersedekah setiap hari.
.
● *Keenam*
Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yg berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosa dan sayangi dia Ya Allah”.
.
● *Ketujuh,*
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yg terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

*Tiga doa yang janganlah kau lupakan dalam sujud*
*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah
_Allahumma inni as'aluka husnal khotimah_
Artinya : " Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah "
*2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat
_Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut_
Artinya: " Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat "
*3. Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya
_Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinika_
Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU "
Kemudian saya sampaikan,
jika kau sebarkan perkataan ini, & kau berniat baik maka kami doakan menjadikan kemudahan urusan urusanmu di dunia & akhirat.
Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke syurga
Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
*SYETAN TERUS BISIKIN >=)*
*"UDAAAAHLAAH,, GAK USAH DI SEBARIN*, gak penting kok, BUANG2 WAKTU aja, gak akan dibaca kok...
*SEKECIL* apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya PULUHAN kali lipat...
Smga kita semua termasuk dlm golongan org² yang bertaqwa,, aamiin... tolong baca sebentar aja Kita dzikir sebentar ingat ๏บَ๏ปŸ๏ป ّ๏ปชُ ...
*"Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahil aliyil adzim”*
Sebarkanlah... Insha Allah kita akan membuat beribu-ribu manusia berdzikir.๐Ÿ™๐Ÿ™

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin

Semoga bermanfaat..

INFO DARING PPG GPAI 2019

https://ppg.siagapendis.com/login

INFO MULAI PPG GPAI 2019

Assalamu'alaikum, wr. wb.

Bapak/Ibu Penanggung Jawab Sergur PAI
Se Indonesia

Sebagai informasi awal, bahwa Pengumunan Peserta Sertifikasi Guru PAI 2019 akan di informasikan secara resmi pada tanggal 23 Mei 2019 beserta mekanisme tentang pelaksanaan PPG.

PPG akan dimulai sekitar tgl 10-15 Juni 2019.

CARA LOGIN AKUN SIAGA PENDIS

*CARA LOGIN SIAGA PENDIS*
1. Cari No Akun di :
https://siagapendis.com/index/pencarian
2. Masuk Ke Alamat : siaga.kemenag.go.id
3. Masukan
a. No Akun masing2 hasil pencarian no.1
b. Password : gpai@2019

Pengisian Data :
ada 3 tahap an
1. profil
siapkan :
- data diri
- scan foto 4x6 (berwarna)
- scan kk
- scan ijazah
- scan sk TMT pertama
- sertifikat pelatihan dll..
file scan jpg/pdf min 200-500 kb.
2. input jmlh kls & siswa
- scan sk pembagian tugas
3. sertifikat TPG bg yg sdh sertifikasi.
masing" tahap hrs di verifikasi operator kabupaten kemudian  lanjut ketahap berikutnya.

Selasa, 07 Mei 2019

Minggu, 05 Mei 2019

ANTARA ROMADLONI ATAU ROMADLONA

ANTARA ROMADLONI ATAU ROMADLONA

Kata ROMADLON termasuk Isim Ghairu Munshorif (karena isim alam dan tambahan alif dan nun), yang apabila dalan kondisi i'rob Jer maka alamatnya menggunakan FATHAH menjadi (ROMADLONA), namun apabila isim tersebut  disandarkan kepada lafadz setelahnya (diidlofahkan) atau kemasukan Alif-Lam (AL) maka tanda i'rob Jernya menggunakan KASROH menjadi ROMADHONI (NI) bukan (NA).

Imam Ibnu Malik di dalam bait alfiyahnya berkata

ูˆَุฌُุฑَّ ุจِุงู„ْูَุชْุญَุฉِ ู…َุง ู„ุงَ ูŠَู†ْุตَุฑِูْ * ู…َุง ู„َู…ْ ูŠُุถَูْ ุฃَูˆْ ูŠَูƒُ ุจَุนْุฏَ ุฃَู„ْ ุฑَุฏِู

Dan dijerkan dengan FATHAH terhadap isim yang tidak menerima tanwin (Isin Ghairu Munshorif), selama tidak dimudhofkan atau berada setelah AL yang mengiringinya.

Jadi redaksi niat puasa Romadlon yang benar adalah sebagai berikut :

ู†َูˆَูŠْุชُ ุตَูˆْู…َ ุบَุฏٍ ุนَู†ْ ุฃَุฏَุงุกِ ูَุฑْุถِ ุดَู‡ْุฑِ ุฑَู…َุถَุงู†ِ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณَّู†َุฉِ ูุฑุถุง ู„ِู„ّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰

NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HADHIHIS-SANATI LILLAAHI TA’ALA.

Yang kalau diterjemahkan adalah : aku niat puasa besok untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon dari tahun ini, karena Allah ta'ala.

Nah, dalam redaksi niat di atas, apabila lafadz Romadlon dibaca Fathah (ROMADLONA) bukan (Ni) dengan tidak mengidlofahkan kepada lafadz setelahnya yaitu lafadz (HADZIHIS SANATI) maka lafadz (HADZIHIS SANATI) secara ilmu nahwu (gramatika bahasa arab) seharusnya menjadi Dhorof, yang harus dibaca HADZIHIS SANATA (TA) bukan (TI), karena status i’robnya adalah Nashob, sehingga redaksi niatnya menjadi sebagai berikut :

ู†َูˆَูŠْุชُ ุตَูˆْู…َ ุบَุฏٍ ุนَู†ْ ุฃَุฏَุงุกِ ูَุฑْุถِ ุดَู‡ْุฑِ ุฑَู…َุถَุงู†َ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณَّู†َุฉَ  ู„ِู„ّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰
NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-I: FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HADHIHIS-SANATA FARDLON LILLAAHI TA’ALA.

Maka jika redaksinya sebagaimana di atas ini,  secara bahasa arab terjadi perubahan makna, menjadi sebagai berikut :

(Aku niat puasa besok, untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon, selama setahun ini).

Kenapa begitu ?
Karena lafadz HADZIHIS SANATA status sebagai Dhorof yang menunjukkan waktu dilaksanakannya suatu pekerjaan yang dalam hal ini pekerjaannya adalah niat atau puasa, padahal niat hanya membutuhkan waktu beberapa detik, demikian halnya puasa hanya butuh beberapa jam tidak sampai satu tahun.

Sehingga apa bila niat puasa memggunakan redaksi sebagaimana di atas ROMADLONA (NA) dan HADZIHIS SANATA (TA), maka redaksi yang salah.

Oleh karena itulah redaksi niat yang benar adalah sebagaimana yang pertama di atas yaitu :

ู†َูˆَูŠْุชُ ุตَูˆْู…َ ุบَุฏٍ ุนَู†ْ ุฃَุฏَุงุกِ ูَุฑْุถِ ุดَู‡ْุฑِ ุฑَู…َุถَุงู†ِ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณَّู†َุฉِ ูุฑุถุง ู„ِู„ّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰

NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HADHIHIS-SANATI FARDLON LILLAAHI TA’ALA.

Di dalam Kitab I’anatu at-Tholibin, juz 2/253, dijelaskan sebagai berikut :

ูŠُู‚ْุฑَุฃُ ุฑَู…َุถَุงู†ِ ุจِุงู„ْุฌَุฑِّ ุจِุงู„ْูƒَุณْุฑَุฉِ ู„ِูƒَูˆْู†ِู‡ِ ู…ُุถَุงูًุง ุฅِู„َู‰ ู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุฅِุณْู…ُ ุงْู„ุฅِุดَุงุฑَุฉ

Romadloni (ni) dibaca jer dengan KASROH karena statusnya menjadi Mudlof kepada kalimat setelahnya yaitu isim isyaroh.

Kitab I'anah Thalibin

(ู‚ูˆู„ู‡: ู†ูˆูŠุช ุฅู„ู€ุฎ) ุฎุจุฑ ุนู† ุฃูƒู…ู„ู‡ุง: ุฃูŠ ุฃูƒู…ู„ู‡ุง ู‡ุฐุง ุงู„ู„ูุธ. (ู‚ูˆู„ู‡: ุตูˆู… ุบุฏ) ู‡ูˆ ุงู„ู€ูŠูˆู… ุงู„ุฐูŠ ูŠู€ู„ู€ูŠ ุงู„ู„ู€ูŠู€ู„ุฉ ุงู„ุชู€ูŠ ู†ูˆู‰ ูู€ูŠู‡ุง. (ู‚ูˆู„ู‡: ุนู† ุฃุฏุงุก ูุฑุถ ุฑู…ุถุงู†) ู‚ุงู„ ูู€ูŠ ุงู„ู†ู‡ุงูŠุฉ: ูŠุบู†ู€ูŠ ุนู† ุฐูƒุฑ ุงู„ุฃุฏุงุก ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ุนู† ู‡ุฐุง ุงู„ุฑู…ุถุงู†. ุงู‡ู€ู€ู€ู€. (ู‚ูˆู„ู‡: ุจู€ุงู„ู€ุฌุฑّ ู„ุฅِุถุงูุชู‡ ู„ู€ู…ุง ุจุนุฏู‡) ุฃูŠ ูŠู‚ุฑุฃ ุฑู…ุถุงู† ุจู€ุงู„ู€ุฌุฑّ ุจู€ุงู„ูƒุณุฑุฉ، ู„ูƒูˆู†ู‡ ู…ุถุงูุงً ุฅู„ู€ู‰ ู…ุง ุจุนุฏู‡، ูˆู‡ูˆ ุงุณู… ุงู„ุฅِุดุงุฑุฉ. ู‚ุงู„ ูู€ูŠ ุงู„ุชู€ุญูุฉ: ูˆุงุญุชู€ูŠุฌ ู„ุฅِุถุงูุฉ ุฑู…ุถุงู† ุฅู„ู€ู‰ ู…ุง ุจุนุฏู‡ ู„ุฃู† ู‚ุทุนู‡ ุนู†ู‡ุง ูŠุตูŠุฑ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ ู…ู€ุญุชู€ู…ู„ุงً ู„ูƒูˆู†ู‡ ุธุฑูุงً ู„ู†ูˆูŠุช، ูู„ุง ูŠุจู‚ู€ู‰ ู„ู‡ ู…ุนู†ู‰، ูุชุฃู…ู„ู‡، ูุฅู†ู‡ ู…ู€ู…ุง ูŠุฎูู€ู‰. ุงู‡ู€ู€ู€ู€. ูˆูˆุฌู‡ู‡: ุฃู† ุงู„ู†ู€ูŠุฉ ุฒู…ู†ู‡ุง ูŠุณูŠุฑ، ูู„ุง ู…ุนู†ู‰ ู„ู€ุฌุนู„ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ ุธุฑูุงً ู„ู‡ุง. (ู‚ูˆู„ู‡: ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ) .(ุฅู† ู‚ู„ุช) : ุฅู† ุฐูƒุฑ ุงู„ุฃุฏุงุก ูŠุบู†ู€ูŠ ุนู†ู‡. (ู‚ู„ุช) ู„ุง ูŠุบู†ู€ูŠ، ู„ุฃู† ุงู„ุฃุฏุงุก ูŠุทู„ู‚ ุนู„ู€ู‰ ู…ุทู„ู‚ ุงู„ูุนู„، ูู€ูŠุตุฏู‚ ุจุตูˆู… ุบูŠุฑ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ. ูˆุนุจู€ุงุฑุฉ ุงู„ู†ู‡ุงูŠุฉ: ูˆุงุญุชู€ูŠุฌ ู„ุฐูƒุฑู‡ ู€ู€ู€ู€ ุฃูŠ ุงู„ุฃุฏุงุก ู€ู€ู€ู€ ู…ุน ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ، ูˆุฅู† ุงุชู€ุญุฏ ู…ู€ุญุชุฑุฒู‡ู…ุง، ุฅุฐ ูุฑุถ ุบูŠุฑ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุณู†ุฉ ู„ุง ูŠูƒูˆู† ุฅู„ุง ู‚ุถุงุก، ู„ุฃู† ู„ูุธ ุงู„ุฃุฏุงุก ูŠุทู„ู‚ ูˆูŠุฑุงุฏ ุจู‡ ุงู„ูุนู„. ุงู‡ู€ู€ู€ู€.ูˆูู€ูŠ ุงู„ุจุฑู…ุงูˆูŠ: ูˆูŠุณู† ุฃู† ูŠุฒูŠุฏ: ุฅูŠู€ู…ุงู†ุงً ูˆุงุญุชุณุงุจุงً ู„ูˆุฌู‡ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ูƒุฑูŠู€ู… ุนุฒّ ูˆุฌู„ّ. ุงู‡ู€ู€ู€ู€.

ROMADLONI dibaca jer dengan tanda kasroh, karena dimudhofkan pada lafadz setelahnya yaitu isim isyaroh (HADZIHI).
Keterangan :
Isim ghoiru munsharif itu tidak ditanwin dan tidak dikasroh karena punya illat yang menyebabkan sifat keisimannya lemah, lebih cenderung mirip fi'il. Namun ketika dimudhofkan maka sifat keisimannya menjadi kuat, sehingga tanda jer nya kembali memakai kasroh.-

Dalam Kitab Kasyifatussaja hlm 7, dijelaskan bahwa secara redaksi ada juga pendapat sebagian kecil ulama' yang mengatakan bahwa kalau lafadz Romadlon dibaca kasroh (ROMADLONI) maka lafadz hadzihis sanah juga dibaca kasroh (HADZIHIS SANATI), jika di baca fathah (ROMADLONA) maka lafad setelah juga dibaca fathah (HADZIHIS SANATA), setatusnya tidak sebagai Dhorof tapi dibaca Nashob karena terjadi Qot'u atau pemutusan dari lafadz sebelumnya, dan menurut pendapat ini jika lafadz ROMADLON di idlofahkan kepada lafadz setelahnya itu sangat menjanggalkan karena ‘ALAM tidak bisa diidlofahkan.

(ุชู†ุจู€ูŠู‡) (ู‚َูˆْู„ُู‡ُ : ุจِุฅِุถَุงูَุฉِ ุฑَู…َุถَุงู†َ) ุฃَูŠْ ู„ِู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ูَู†ُูˆู†ُู‡ُ ู…َูƒْุณُูˆุฑَุฉٌ ؛ ู„ِุฃَู†َّู‡ُ ู…َุฎْูُูˆุถٌ ูˆَุฅِู†َّู…َุง ุงُุญْุชِูŠุฌَ ู„ِุฅِุถَุงูَุชِู‡ِ ุฅู„َู‰ ู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ؛ ู„ِุฃَู†َّ ู‚َุทْุนَู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง ูŠُุตَูŠِّุฑُ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณَّู†َุฉَ ู…ُุญْุชَู…َู„ًุง ู„ِูƒَูˆْู†ِู‡ِ ุธَุฑْูًุง ู„ِู‚َูˆْู„ِู‡ِ : ุฃَู†ْ ูŠَู†ْูˆِูŠَ ูˆَู„َุง ู…َุนْู†َู‰ ู„َู‡ُ ؛ ู„ِุฃَู†َّ ุงู„ู†ِّูŠَّุฉَ ุฒَู…َู†ُู‡َุง ูŠَุณِูŠุฑٌ ، ูˆَู‚َุงู„َ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ : ุฅู†ْ ุฌَุฑَุฑْุช ุฑَู…َุถَุงู†َ ุจِุงู„ْูƒَุณْุฑِ ุฌَุฑَุฑْุช ุงู„ุณَّู†َุฉَ ูˆَุฅِู†ْ ุฌَุฑَุฑْุชู‡ ุจِุงู„ْูَุชْุญِ ู†َุตَุจْุช ุงู„ุณَّู†َุฉَ ูˆَุญِูŠู†َุฆِุฐٍ ูَู†َุตْุจُู‡َุง ุนَู„َู‰ ุงู„ْู‚َุทْุนِ ، ูˆَุนَู„َูŠْู‡ِ ูَูِูŠ ุฅุถَุงูَุฉِ ุฑَู…َุถَุงู†َ ุฅู„َู‰ ู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ู†َุธَุฑٌ ؛ ู„ِุฃَู†َّ ุงู„ْุนَู„َู…َ ู„َุง ูŠُุถَุงูُ ูَู„ْูŠُุชَุฃَู…َّู„ْ ุง ู‡ู€

Yang lebih salah lagi adalah redaksi niat yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat yaitu :

ู†َูˆَูŠْุชُ ุตَูˆْู…َ ุบَุฏٍ ุนَู†ْ ุฃَุฏَุงุกِ ูَุฑْุถِ ุดَู‡ْุฑِ ุฑَู…َุถَุงู†َ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณَّู†َุฉِ  ู„ِู„ّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰

Pada lafadz Romadlon dibaca ROMADLONA (NA) sementara pada lafadz Hadzihis sanah dibaca HADZIHIS SANATI (TI), ini secara ilmu gramatika bahasa arab tidak ada jalurnya.

Lalu bagaimana dengan hukum puasanya jika redaksi niatnya salah ?

Puasanya tetap sah SAH walaupun terjadi kesalahan dalam membaca harokat di dalamnya, selama yang dikehendaki dengan HADZIHISSANATI adalah bulan Romadlon tahun ini, karena letak niat itu di dalam hati, sebagaimana shalat dhuhur dengan mengucapkan redaksi niat shalat ashar akan tetapi niatnya dalam hati adalah shalat dhuhur maka juga SAH sebagai shalat dhuhur.
mohon dikoreksi๐Ÿ™๐Ÿฟ

SURAT IZIN PETERNAKAN

 Kelengkapan Surat izin Peternakan :  1. Izin Usaha Peternakan (IUP) 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Izin Analisis Mengenai Dampak...