Sabtu, 28 Maret 2020

Formulir Penerimaan Calon Peserta Didik Baru SMK IT Nurul Hikmah TP 2020/2021

https://docs.google.com/forms/d/1fcxnYHCTMC8O8AUnbA2QG-QF0Dsb8iksbOfJ9iwOSNA/viewform?edit_requested=true

Istilah dina Corona Virus Disease (Covid-19).

Bilih aya nu bingung keneh soal Istilah dina Corona Virus Disease (Covid-19). Penjelasanana :

1. *Covid-19 : Corona Virus Disease-19*

2. *ODP : Orang Dalam Pemantauan* Diawasi bisi beunang... Soalna bisi pernah indit ka Atawa ti luar negri atawa luar kota nu aya wabah positif Corona..

3. *PDP : Pasien Dalam Pengawasan* Gering diawasi tapi acan beunang virus ceuk dokter..

4. *Suspect :* Dicurigai kena virus tapi acan kabuktian..

5. *Positif :* Tah ieu mah geus beunang..

6. *Lockdown :* Sawilayah jelmana teu meunang indit, teu meunang bijil... Ngerem bae di Imah masing-masing...

7. *Social Distancing :* Ulah Milu kumpul-kumpul..

Arisan Komo deui ka mall jalan2 trs teu meuli nanaon..
Jaga jarak Mun Panggih jelma minimal 1,8 meter.

8. *Isolasi :* Nu Gering teu meunang iinditan ti RS.

9. *Karantina :* Nu sehat ulah iinditan meh teu katularan..

10. *Work From Home (WFH) :* Gawe di imah … Tah Mun ieu mh ngareunah Ngan Lila teuing mh bosen da...

11. *Imported Case :* Katularan ti luar Ngan laporna di dieu...

12. *Local Transmission :* Jelmana katularan ngan kapanggih alamat jeung asalna timanai..

13. *Epidemi :* Geus nyebar tereh pisan Ngan di Sa wilayah keneh..

14. *Pandemi :* Nyebar dimana mana Geus teu puguh pokona mah..
Jadi kudu waspada pisan..
15. *Stay home :* cicing di Imah

Tah Panyakit Corona teh geus asup kana kategori Pandemi.


Kamis, 26 Maret 2020

psikologi menghadapi corona covid19

Teman2 yang membutuhkan bahan2 psikologi menghadapi covid19 ini silakan akses tulisan Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara ini :

*Kesehatan Mental*
Tips Tetap Bahagia Saat Karantina Diri Hadapi Covid-19 http://bit.ly/BahagiaSaatCovid

Mengatasi Kecemasan atas Pandemik COVID-19: Sebuah Pengalaman Naratif dari Wuhan http://bit.ly/AtasiCemasCovid

2020: Kembali ke Perilaku Sehat http://bit.ly/2020Sehat

“Stay at Home” : Ciptakan Waktu dan Momen Terbaikmu! http://bit.ly/WaktudanMomenTerbaik

Stres kerja di rumah akibat COVID-19: Lakukan Relaksasi http://bit.ly/CoviddanRelaksasi

Merespon COVID-19 dengan Welas Asih http://bit.ly/CovidWelasAsih

Memaksimalkan “Raos hidup” Manusia dalam Menghadapi Pandemi Corona http://bit.ly/RaosHidup

Tatkala Rumah-Kantor Lebur: Work From Home tanpa Burnout http://bit.ly/TanpaBurnout

*Perkembangan dan Pendidikan*
Sayangi Orang tua Kita: Mencegah Covid-19 bagi Lansia http://bit.ly/CoviddanLansia

Di Kala Usia Dewasa Madya Punya Persepsi tentang COVID-19 http://bit.ly/DewasaMadyaCovid

Memberikan Edukasi Mengenai Coronavirus Disease 19 (Covid 19) Kepada Anak-Anak Melalui Pesan Positif Dan Edukatif http://bit.ly/EdukasiCovidAnak

Berbincang dan Belajar Melalui Korona (Covid-19) http://bit.ly/BelajarKorona

Balada Kuliah Daring: Aplikasi Self-Determinantion Theory pada Penerapan Kebijakan Kuliah Daring http://bit.ly/BaladaDaring

*Interaksi Sosial*
Tak Salaman Bukan Berarti Tak Berteman http://bit.ly/SalamdanTeman

Social Distancing: Kebutuhan Kontrol Personal untuk Kesehatan Kolektif http://bit.ly/KesehatanKolektif

Jadilah pahlawan lingkungan, isolasi diri anda untuk menyelamatkan masyarakat: Begini caranya! http://bit.ly/PahlawanCovid

Corona Merona: Pengalaman Meneliti saat COVID-19 Menjadi Pandemik http://bit.ly/CoronaMerona

Corona Virus : Pertemuan Antara Dampak Psikologis, Kepemimpinan Dan Keyakinan http://bit.ly/PimpinCovid

Pilah-pilih Perilaku Hadapi Covid 19 http://bit.ly/PilihPerilaku

*Situasi Khusus*
Semangat Bertugas Rekan-rekan Paramedis http://bit.ly/SemangatParamedis

Serba Panik Karena Corona: Perubahan Perilaku Belanja http://bit.ly/PanikBelanjaCovid

“Unggah” dan “Teruskan” sebagai Instrumen Reorganisasi Peran Diri dalam Lingkungan Sosial Virtual di Masa Krisis  http://bit.ly/UnggahdanTeruskan

“Lockdown” dan Manajeman Stres Mengatasi Kecemasan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Keluarga terhadap Penyakit Corona dan Mempererat Kepedulian antar sesama WBP
http://bit.ly/WargaBinaan

Mempertimbangkan Persepsi Masyarakat atas Risiko
http://bit.ly/PersepsiRisiko

Mindfulness: Upaya Psikis di Tengah Wabah Virus COVID-19
http://bit.ly/MindfulCovid

Optimisme Menghadapi Corona: Menjaga Kesehatan Mental Selama Mewabahnya Pandemi Covid-19 di Indonesia
http://bit.ly/OptimisCovid

Sejahterakan Hidup di Tengah Bencana COVID-19 dengan Musik
http://bit.ly/MusikCovid

Senin, 23 Maret 2020

Ada 3 Sikap Kelompok Aliran Teologi Dalam Islam Ketika Menghadapi Wabah Bala Penyakit

Ada 3 Sikap Kelompok Aliran Teologi Dalam Islam Ketika Menghadapi Wabah Bala Penyakit

1⃣ Jabariyyah

▪Menyerahkan Sepenuhnya Pada Takdir Allah, Namun Tanpa Ada Usaha dan Ikhtiar.

▪Pandangan kelompok ini menganggap bahwa semua wabah penyakit itu semata berasal dari Allah Subhanahuwata'ala.
Namun, mereka tidak mau peduli dengan usaha syariat untuk menghindarinya.

▪Mereka berpandangan sekiranya mereka terkena wabah penyakit tersebut merupakan takdir dari Allah.

▪Kalau pun nanti meninggal dunia itu pun juga sudah takdir dari Allah.

▪Sekiranya mereka selamat -tidak terkena apa-apa- itu pun juga sudah takdir dari Allah subhanahuwata'ala.

▪Mereka tak peduli masker, tak peduli alat pencegahan kesehatan, dan tak peduli orang lain, mereka hanya peduli keyakinan mereka semata.

▪Himbauan medis tidak ada dalam kamus mereka, kecuali jika memang sudah parah kondisinya, itu pun jika sudah terpaksa.

▪ Contoh slogannya, misalnya: "Kami hanya takut kepada Allah, tidak takut Corona! Corona itu juga makhluk Allah!" (tanpa mengindahkan arahan dan himbauan dunia medis).

▪Kelompok tersebut hanya peduli pada keyakinan mereka sendiri, tanpa memperdulikan efek serta dampak yang bisa saja ditimbulkan dari kelompok mereka sendiri dari penyebaran virus itu pada orang sekitarnya.

▪ Intinya, kelompok paham Jabariyyah ini hanya peduli pada pemberi "Asbab", bukan pada "Musabbab".
Yakin hanya pada Allah, tapi tidak yakin pada Sunatullah-Nya.

2⃣ Qadariyyah

▪Sepenuhnya Yakin Pada Kekuatan Diri Sendiri, Tanpa Melibatkan Kekuatan Allah Subhanahuwata'ala Sama Sekali.

▪Cara berpikir kelompok ini seringkali mengandalkan kemampuan diri sendiri atau orang lain yang dianggapnya kuat atau kemampuan seorang pemimpin atau para pengelola negara yang mereka yakini kemampuannya.

▪Mereka hanya berkeyakinan penuh pada kecanggihan peralatan medis serta kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, menafikan Allah Subhanahuwata'ala dalam setiap peristiwa dan kejadian.

▪ Biasa mereka berslogan, umpamanya: "Kami tidak takut Corona. Ayo kita lawan Corona!" atau "Peralatan medis kita sudah canggih! Corona tak akan masuk ke Indonesia!" dsb.

▪Kelompok paham ini seringkali lebih mengandalkan logika dan rasio, ketimbang keyakinan hati dan iman. Semua dinilai secara materialistik dan realistik.

▪ Intinya, paham Qadariyyah ini hanya melihat dan meyakini faktor "Musabbab", namun mengabaikan Sang Pemberi "Asbab".

3⃣ Ahlu Sunnah wal Jama'ah

▪Menyeimbangkan Antara Ikhtiar dan Tawakkal.

▪Kelompok Ahlu Sunnah wal Jama'ah memiliki sikap dan pandangan mu'tadil dan mutawasith; seimbang dan berimbang.

▪Mereka tidak terlalu takut berlebihan dan tidak pula menantang penuh kesombongan. Menyeimbangkan antara ikhtiar dan tawakkal.

▪Mereka selalu berusaha bertawakkal mendekatkan diri pada Allah subhanahuwata'ala dengan doa dan dzikir, namun pada saat yang sama, mereka juga selalu berikhtiar dengan obat-obatan yang membuat fit badan.

▪Mereka senantiasa menjaga kebersihan fisik dan juga kebersihan bathin.

▪Mereka berdoa dan memakai masker bila diperlukan.

▪Kelompok ini mengikuti aturan medis juga mematuhi dan tunduk pada aturan agama dan ilmu pengetahuan. Keseimbangan antara nalar dan iman, kesetaraan antara hati dan logika akal.

▪Jika disarankan agar mereka menghindari penyebab antiasipasinya, misalnya menjauhi kerumunan massa, mereka akan lakukan, tapi mereka juga tak lupa berlindung dengan Allah dari segala kemudharatan.

▪Kelompok ini berkeyakinan bahwa Allah yang menjadi "Musabbab", tapi juga Dia yang menciptakan "Asbab". Dia yang menurunkan bala wabah penyakit, namun Dia pula yang memberikan cara menghindari dan penyembuhan wabah penyakit tersebut.

▪Kita bisa belajar dari sikap dan tindakan Khalifah Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, Manakala Khalifah Umar bin Khattab dan pasukannya membatalkan rencananya memasuki kota Syam yang ketika itu sedang terserang wabah penyakit -sewaktu di kota Sargh- salah seorang sahabat bernama Abu Ubaidah al- Jarrah mendebatnya.

أنفر من قزر الله، يا أمير المؤمنين؟

"Akankah kita akan menghindar dari takdir Allah, wahai Amirul mukminin?!"

Lantas Umar bin Khattab menjawab:

نعم، نفر من قدر الله إلى قدر الله!

"Benar! Kita menghindari dari satu takdir Allah kepada takdir-Nya yang lain!"

Tak berapa lama, datanglah sahabat lainnya, Abdurrahman bin Auf yang menyampaikan hadits Rasulullah yang pernah didengarnya saat ia masih bersama Rasulullah semasa hidupnya.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا سمعتم به - أي الطاعون- بأرض الوباء فلا تقدموا عليه وإذا وقع وأنتم بها فلا تخرجوا فرارا منه. [رواه البخاري]

Rasulullah bersabda: "Jika kalian mendengar adanya satu wabah penyakit di satu negeri, maka janganlah kalian memasukinya dan jika kalian berada di negeri itu, maka janganlah pula kalian meninggalkannya karena menghindarinya."
[HR. Bukhari]

▪Nah tentang soal tawakkal, kita bisa belajar pula dari kisah salah seorang sahabat Nabi yang meninggalkan tali kekang untanya terlepas begitu saja, tanpa diikatkan di sebuah batu saat ia memasuki masjid Nabawi untuk beribadah.

Lantas Rasulullah menegurnya, "Kenapa tidak kau ikat untamu itu?!"

Di menjawab: "Aku serahkan untaku pada Allah, ya Rasulullah! Jika Allah menghendaki-Nya dia tetap ada bersamaku. Tapi jika Allah  menghendakinya hilang, maka dia hilang dariku!"

Rasulullah tersenyum.
"Bukan begitu caranya!"

Nabi lantas mengajarkan ikhtiar dengan cara memintanya mengikat untanya, lantas Nabi  bersabda:
"Sekarang barulah engkau bertawakkal dan serahkan semuanya pada Allah!"

Begitulah ajaran Rasulullah dalam bertawakkal yang sesuai sunnah dan ajaran Islam.

Jika pun semua ikhtiar dan tawakkal sudah sepenuhnya dilaksanakan secara maksimal, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, barulah kita bicara soal takdir. Bukan takdir tanpa ikhtiar tanpa tawakkal, bukan?!!

Wallahu 'alam.

sekedar copas untuk sharing.
semoga manfaat

Kamis, 19 Maret 2020

10 WASIAT AGAR TERHINDAR DARI WABAH

*10 WASIAT AGAR TERHINDAR DARI WABAH*
Dari Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
*1. Membaca dzikir ini tiga kali di pagi dan petang hari*
مَنْ قَالَ: بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ
Dari sahabat Utsman r.a. aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Barang siapa yang membaca tiga kali dzikir ini di pagi hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memadharatkan hingga sore hari. Dan Barang siapa yang membaca tiga kali dzikir ini di sore hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memadharatkan hingga pagi hari. (Shahih, HR Abu Dawud no. 5.088, Ibnu Majah no. 3.869, at-Tirmidzi no. 3.388, al-Bukhari dalam al-Adab al-mufrad no. 660).
*2. Memperbanyak doa dzun nuun (nabi Yunus as.)*
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Sebagaimana Allah swt. Berfirman
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ - ٨٧
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ - ٨٨
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS al-Anbiya [21]: 87-88)
*3. Berlindung kepada Allah dari beratnya bala musibah*
Dari Abu Hurairah r.a.
" يَتَعَوَّذُ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ "
bahwa Rasulullah saw. selalu berlindung dari ujian yang amat berat, ditimpa kesengsaraan, takdir yang buruk, dan kegembiraan musuh. (HR al-Bukhari no. 6.347)
*4. Membaca doa keluar rumah*
Dari Anas bin Malik r.a.,
" إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ، فَقَالَ: بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ "

Nabi saw. bersabda, “Apabila seseorang keluar dari rumahnya, lalu dia berkata, ‘bismillahi tawakkaltu ‘ala Allah laa haulaa wala quwwata illaa billaah’, maka setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain berkata, ‘bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan?’ (Shahih, HR Abu Dawud no. 5.095).
*5. Membaca dzikir pagi dan petang*
Dari Abdullah bin Umar r.a. Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan doa ini di pagi dan petang hari.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي، وَقَالَ عُثْمَانُ: عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhny aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar aku tidak terjatuh. (Shahih, HR Ahmad no. 4.785, Abu Dawud no. 5.074, Ibnu Majah no. 3.871).
*6. Memperbanyak doa*
Dari Abdullah bin Umar r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda
مَنْ فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ ، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ ، وَمَا سُئِلَ اللهُ شَيْئًا يَعْنِي أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافِيَةَ . وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ ، فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللهِ بِالدُّعَاءِ.
“Barang siapa telah dibukakan baginya pintu doa berarti telah dibukakan baginya pintu rahmat (kasih sayang), –yaitu yang paling dicintai di sisi-Nya– daripada hanya sekadar meminta penjagaan saja.
Dan Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya doa bermanfaat terhadap apa yang sudah ditetapkan dana pa yang belum ditetapkan (takdir). Maka hendaklah kalian berdoa wahai hamba Allah. (Shahih, HR at-Tirmidzi no. 3.548)
*7. Tidak mendatangi tempat munculnya wabah*
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ، أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir bahwasannya Umar r.a. berangkat menuju Syam. Dan ketika di Sarga (Kampung yang ada di lembah Tabuk) disampaikan kepadanya bahwa telah terjadi wabah di Syam. Maka diberitahu oleh Abdurrahman bin ‘Auf bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika kalian mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah datang ke daerah tersebut. Jika kalian ada di dalam wilayah tersebut, maka janganlah keluar dari wilayah tersebut. (HR al-Bukhari no. 5.730 dan Muslim no. 2.219)
أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: " لَا يُورِدُ الْمُمْرِضُ عَلَى الْمُصِحِّ
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “yang sakit tidak boleh mendekat kepada yang sehat”. (HR Muslim no. 2.221).
*8. Senantiasa Berbuat Baik*
Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda
" الْمَعْرُوفُ إِلَى النَّاسِ يَقِي صَاحِبَهَا مَصَارِعَ السُّوءِ، وَالآفَاتِ، وَالْهِلَكَاتِ، وَأَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الآخِرَةِ "
“Perbuatan baik kepada orang lain itu melindungi diri pelakunya dari perbuatan-perbuatan buruk, bencana, dan musibah. Orang-orang yang berbuat baik di dunia, mereka adalah ahli-ahli kebaikan di akhirat.” (HR al-Hakim no. 428)
*9. Shalat Malam*
Dari Bilal r.a. Rasulullah saw. bersabda
" عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ "
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Dan sesungguhnya shalat malam akan mendekatkanmu kepada Allah, memeliharamu dari dosa, menghapus keburukan dan menjauhkan penyakit dari badan”. (HR at-Tirmidzi no. 3.549)
*10. Menutup wadah makanan dan tempat minum*
Dari Jabir bin Abdullah r.a. aku mendengar Rasulullah saw. bersabda
" غَطُّوا الْإِنَاءَ وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، فَإِنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةً يَنْزِلُ فِيهَا وَبَاءٌ لَا يَمُرُّ بِإِنَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ، إِلَّا نَزَلَ فِيهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ "
“Tutuplah bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minum, karena sesungguhnya di dalam setahun ada satu malam di mana satu wabah bisa turun padanya. Tidaklah ia melewati bejana yang tidak ditutup dan tempat minum yang tidak dirapatkan, kecuali akan masuk padanya wabah”. (HR Muslim no. 2.014)

Minggu, 15 Maret 2020

Situs Pembelajaran/ Penilaian

Berikut ini beberapa alternatif situs pembelajaran/penilaian yg dapat dimanfaatkan fitur2nya di antaranya:

1. Si Pintar
2. Quizizz dan Kahoot
3. Rumah Belajar
4. Khan Academy
5. Science Buddies
6. Zenius
7. Ruang Guru (gratis dr jam 8-12)
8. M4th Lab
9. Youtube
10. Konsep-matematika
11. BBC
12. Desmos
13. Geogebra
14. Webex
15. Schoology
16. Kelas Pintar
17. Cozora
18. Udemy
19. Code.org
20. Unacademy
21. Gizmos
22. Canva
23. edX.org
24. P4TK Matematika, IPA
25. P4TK IPS, PKN
26. Coursesera
27. KelasKita
28. Alison
29. Wikipedia
30. CodePolitan
31. gurudigital.id
32. taufikibrahim.wordpress.com (IPS)
33. iniBudi
34. sibejoo.com
35. Quipper (situs latihan soal ujian)
36. Padlet.com (e-mading buat tugas2, klo ini kyknya siswa hrs punya nih)
37. Google Classroom (recommended)
38. Edmodo
39. Brainly
40. Cerdasional
41. Learn Quran Tajwid
42. Kelase,
Bagi para Guru Sekolah yang memerlukan fasilitas Kelas Online Instan http://blajar.kelase.id secara Gratis!
Silahkan gunakan Kode Akses berikut:
Kode registrasi guru/pengajar: 970940
Kode registrasi peserta/siswa: 102809
43. Microsoft Teams
44. Skype
45. http://www.cyberschool.id
46. http://www.cybermadrasah.id
47. https://belajar.kemdikbud.go.id/
48. https://www.alchem.ie/ (kimia)
49. BrainPop
50. Mango
51. Wardaya College
52. nationalgeographic.org
53. History timeline
54. Today in Hostory
55. Bisakimia.com
56. ichemistry Pro
57. Pintar Kimia
58. http://goorulearning.org/ (fisika)
59. http://physicsclassroom.com/
60. fisikastudycenter (bank soal fisika)
61. Google Books (situs buku bacaan online)
62. Dll

Selasa, 10 Maret 2020

Pengawas silang UNBK SMK IT NH 2020

Pengawas silang UNBK SMK IT Nurul Hikmah :
1. Iin Komariah, S.Pd.I
2. Asep Zamzam, S.Pd.I
3. Ai Dudi Kusnandar, S.Ag
4. Iqbal Syahrial Yusup, S.Pd

Proktor : Ade Irfan, S.Pd

SURAT IZIN PETERNAKAN

 Kelengkapan Surat izin Peternakan :  1. Izin Usaha Peternakan (IUP) 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Izin Analisis Mengenai Dampak...