Minggu, 27 Mei 2018

Kisah Zaman Khalifah Umar Bin Khatab

Ceritanya bagus biarpun diulang-ulang...jd pengen share.

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatan
gan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

_*”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...”*_ jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab : _*Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.*_

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
_*”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.*_

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar ... ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Beginilah layaknya contoh umat islam yg sebenarnya, bukan malah saling menghujat satu sama lainnya...

SILAKAN DI BAGIKAN, JANGAN SAMPAI KISAH MULIA INI TERPUTUS DI TANGAN ANDA ... !!
Agar Umat Islam INDONESIA tidak mudah di pecah belah..

Kamis, 24 Mei 2018

Sebab Doa Tidak Dikabulkan

Sebab Doa Tidak Dikabulkan

ู…َุฑَّ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…ُ ุจْู†ُ ุฅِุณْุญَุงู‚َ ุจِุณُูˆْู‚ِ ุงู„ْุจَุตْุฑَุฉِ ูَุงุฌْุชَู…َุนَ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู†َّุงุณُ ูˆَู‚َุงู„ُูˆْุง ู„َู‡ُ: ูŠَุง ุฃَุจَุง ุฅِุณْุญَุงู‚َ ู…َุงู„َู†َุง ู†َุฏْุนُูˆْุง ูَู„َุง ูŠُุณْุชَุฌَุงุจُ ู„َู†َุง؟ ู‚َุงู„َ: ู„ِุฃَู†َّ ู‚ُู„ُูˆْุจَูƒُู…ْ ู…َุงุชَุชْ ุจِุนَุดْุฑَุฉِ ุฃَุดْูŠَุงุกَ:
Ibrahim bin Ishaq lewat di pasar Bashrah. Lalu orang-orang mengerumuninya seraya bertanya, “Wahai Abu Ishaq, apa sebab doa-doa kami tidak dikabulkan?” Beliau menjawab, “Karena hati kalian telah mati oleh sepuluh perkara:”

ุงَู„ْุฃَูˆَّู„ُ: ุนَุฑَูْุชُู…ُ ุงู„ู„ู‡َ ุชَุนَุงู„َู‰... ูَู„َู…ْ ุชُุคَุฏُّูˆْุง ุญَู‚َّู‡ُ
Pertama, kalian mengenal Allah Swt, tapi kalian tidak menunaikan hak-hak-Nya.

ุงَู„ุซَّุงู†ِูŠ: ุฒَุนَู…ْุชُู…ْ ุฃَู†َّูƒُู…ْ ุชُุญِุจُّูˆْู†َ ุฑَุณُูˆْู„َู‡ُ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ... ูˆَุชَุฑَูƒْุชُู…ْ ุณُู†َّุชَู‡ُ
Kedua, kalian mengklaim bahwa kalian mencintai Rasul-Nya saw, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.

ุงَู„ุซَّุงู„ِุซُ: ู‚َุฑَุฃْุชُู…ُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ... ูˆَู„َู…ْ ุชَุนْู…َู„ُูˆْุง  ุจِู‡ِ
Ketiga, kalian membaca al-Quran, tapi kalian tidak mengamalkannya.

ุงَู„ุฑَّุงุจِุนُ: ุฃَูƒَู„ْุชُู…ْ ู†ِุนْู…َุฉَ ุงู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰... ูˆَู„َู…ْ ุชُุคَุฏُّูˆْุง ุดُูƒْุฑَู‡َุง
Keempat, kalian makan nikmat Allah Swt, tapi kalian tidak mensyukurinya.

ุงَู„ْุฎَุงู…ِุณُ: ู‚ُู„ْุชُู…ْ ุฃَู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ุนَุฏُูˆُّูƒُู…ْ... ูˆَูˆَุงูَู‚ْุชُู…ُูˆْู‡ُ
Kelima, kalian mengatakan bahwa setan itu musuh, tapi kalian malah menyetujuinya.

ุงَู„ุณَّุงุฏِุณُ: ู‚ُู„ْุชُู…ْ ุฃَู†َّ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ุญَู‚ٌّ... ูˆَู„َู…ْ ุชَุนْู…َู„ُูˆْุง ู„َู‡َุง
Keenam, kalian mengatakan bahwa surga itu benar adanya, tapi kalian tidak beramal untuk memasukinya.

ุงَู„ุณَّุงุจِุนُ: ู‚ُู„ْุชُู…ْ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุงุฑَ ุญَู‚ٌّ... ูˆَู„َู…ْ ุชَู‡ْุฑُุจُูˆْุง ู…ِู†ْู‡َุง
Ketujuh, kalian mengatakan bahwa neraka itu benar adanya, tapi kalian tidak berusaha lari menjauhinya.

ุงَู„ุซَّุงู…ِู†ُ: ู‚ُู„ْุชُู…ْ ุฃَู†َّ ุงู„ْู…َูˆْุชَ ุญَู‚ٌّ... ูˆَู„َู…ْ ุชَุณْุชَุนِุฏُูˆْุง ู„َู‡ُ
Kedelapan, kalian mengatakan bahwa kematian itu pasti, tapi kalian tidak mempersiapkannya.

ุงَู„ุชَّุงุณِุนُ: ุฅِุฐَุง ุงู†ْุชَุจَู‡ْุชُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّูˆْู…ِ... ุงِุดْุชَุบَู„ْุชُู…ْ ุจِุนُูŠُูˆْุจِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَู†َุณِูŠْุชُู… ุนُูŠُูˆْุจَูƒُู…ْ
Kesembilan, apabila kalian bangun tidur, kalian sibuk dengan kekurangan orang lain, namun melupakan kekurangan diri kalian sendiri.

ุงَู„ْุนَุงุดِุฑُ: ุฏَูَู†ْุชُู…ْ ู…َูˆْุชَุงูƒُู…ْ... ูˆَู„َู…ْ ุชَุนْุชَุจِุฑُูˆْุง ุจِู‡ِู…ْ.
Kesepuluh, kalian kubur orang meninggal di antara kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran.

(Syekh Muhammad al-‘Arifi).

Selasa, 22 Mei 2018

BUNGKUS & ISI

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUS-nya saja dan mengabaikan ISI-nya.

Bedakanlah apa itu "BUNGKUS" nya dan apa itu "ISI" nya.

"Rumah yang indah" hanya bungkus nya;
"Keluarga Bahagia" itu isi nya.

"Pesta pernikahan" hanya bungkus nya;
"Cinta kasih, Pengertian, dan Tanggung jawab" itu isi nya.

"Ranjang mewah" hanya bungkus nya;
"Tidur nyenyak" itu isi nya.

"Kekayaan" itu hanya bungkus nya;                       "Hati yang gembira" itu isi nya.

"Makan enak" hanya bungkus nya;
"Gizi, energi, dan sehat" itu isi nya.

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkus nya;
"Kepribadian dan Hati" itu isi nya.

"Bicara" itu hanya bungkus nya;
"Kenyataan" itu isi nya.

"Buku" hanya bungkus nya;
"Pengetahuan" itu isi nya.

"Jabatan" hanya bungkus nya;
"Pengabdian dan pelayanan" itu isi nya.

"Pergi ke tempat ibadah" itu bungkus nya;
"Melakukan firman TUHAN" itu isi nya.

"Kharisma" hanya bungkus nya;
"Karakter" itu isi nya.

Utamakanlah isinya, namun rawatlah bungkusnya...

Selamat pagi ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ

MATERI KULTUM DAN CERAMAH

70 Contoh Materi Kultum dan Ceramah Ramadhan Singkat Terbaru 2018

 https://www.tongkronganislami.net/kumpulan-bahan-kultum-dan-ceramah-ramadhan/

Minggu, 20 Mei 2018

Matan Kitab Tijan Daruri

Matan Kitab Tijan Daruri dalam kitab TauhidMatan Kitab Tijan Daruri dalam kitab Tauhid


ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…ู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ุตًّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„ู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ (ูˆَุจَุนْุฏُ). ูَูŠَู‚ُูˆْู„ُ ูَู‚ِูŠْุฑُ ุฑَุญْู…َุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ุงู„ْุฎَุจِูŠْู€ุฑُ ุงู„ْุจَุตِูŠْู€ุฑُ ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…ُ ุงَู„ْุจَุงุฌُูˆุฑِู‰ ุฐُูˆ ุงู„ุชَّู‚ْุตِูŠْุฑِ ุทَู„َุจَ ู…ِู†ِّู‰ ุจَุนْุถُ ุงู„ุฅِุฎْูˆَุงู†ِ ุฃَุตْู„َุญَ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِู‰ ูˆَู„َู‡ُู…ْ ุงู„ْุญَุงู„َ ูˆَุงู„ุดَّุฃู†َ ุฃَู†ْ ุฃَูƒْุชُุจَ ู„َู‡ُ ุฑِุณَุงู„َุฉً ุชَุดْู€ุชَู…ِู„ُ ุนَู„َู‰ ุตِูَู€ุงุชِ ุงู„ْู…َูˆْู„ู‰ ูˆَุงุถْุฏَุงุฏِู‡َู€ุง ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَุนَู„َู‰ ู…َุง ูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„ِ ูˆَู…َุง ูŠَุณْุชَุญِูŠْู„ُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆุฒُ ูَุฃَุฌَุจْู€ุชُู‡ُ ุงِู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ูَู‚ُู„ْุชُ ูˆَุจِุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุชَّูˆْูِูŠْู‚ُ ูŠَุฌِุจُ ุนَู„ู‰ ูƒُู„ِّ ู…ُูƒَู„َّูٍ  ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ู…َุงูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰ ูˆَู…َุงูŠَุณْุชَุญِูŠْู„ُ ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆْุฒُ ูَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰

ุงู„ْูˆُุฌُูˆุฏُ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْุนَุฏَู…ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِู€ูŠْู„ُ ุนَู„َู‰ ุฐู„ِูƒَ ูˆُุฌُูˆุฏُ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆْู‚َุงุชِ ูˆَูŠَุฌِุจُ ุงู„ْู‚ِุฏَู…ُ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„ุงَ ุฃَูˆَّู„َ ู„َู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْุญُุฏُูˆْุซُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ู„ุงَุญْุชَุงุฌَ ุงِู„َู‰ ู…ُุญْุฏِุซٍ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุฃَู„ْุจَู‚َุงุกُ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„ุงَ ุขุฎِุฑَ ู„َู‡ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ูَุงู†ِูŠًุง ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู…ُุฎَุงู„َูَุฉُ ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„َูŠْุณَ ู…ُู…َู€ุงุซِู„ุงً ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูَู„َูŠْุณَ ู„َู‡ُ ูŠَุฏٌ ูˆَู„ุงَ ุนَูŠْู†ٌ ูˆَู„ุงَ ุฃُุฐُู†ٌ ูˆَู„ุงَ ุบَูŠْุฑُ ุฐَู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุตِูَู€ุงุชِ ุงู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْู…ُู…َุงุซَู„َุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…ُู…َุงุซِู„ุงً ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู‚ِูŠَุงู…ُ ุจِุงู„ู†َّูْุณِ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„ุงَูŠَูْุชَู‚ِุฑُ ุงِู„ู‰ ู…َุญَู„ٍ ูˆَู„ุงَุงِู„ู‰ ู…َุฎَุตِّุตٍ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงَู„ุฅِุญْุชِูŠَุงุฌُ ุงِู„ู‰ ุงู„ْู…َุญَู„ِ ูˆَุงู„ู…َุฎَุตِّุตِ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ุงุญْุชَู€ุงุฌَ ุงِู„ู‰ ู…َุญَู„ٍ ู„َูƒَุงู†َ ุตِูَุฉً ูˆَูƒَูˆู†ُู‡ُ ุตِูَุฉ ู…ُุญَุงู„ ูˆَ ู„َูˆْ ุงุญْุชَู€ุงุฌَ ุงِู„ู‰ ู…َุฎَุตِّุตٍ ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًู€ุง ูˆَูƒَูˆู†ُู‡ُ ุญَุงุฏِุซًู€ุง ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْูˆَุญْุฏَู†ِูŠَّู€ุฉُ ูِู‰ ุงู„ุฐَّุงุชِ ูˆَูِู‰ ุงู„ุตِّูَุงุชِ ูˆَูِู‰ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุฐَّุงุชِ  ุฃَู†َّู‡َุง ู„َูŠْุณَุชْ ู…َุฑَูƒَّุจَุฉً ู…ِู†ْ ุฃَุฌْุฒَุงุกٍ ู…ُุชَุนَุฏِุฏَุฉٍ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุตِّูَุงุชِ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„َูŠْุณَ ู„َู‡ُ ุตِูَุชَุงู†ِ ูَุฃَูƒْุซَุฑَ ู…ِู†ْ ุฌِู†ْุณٍ ูˆَุงุญِุฏٍ ูƒَู‚ُุฏْุฑَุชَูŠْู†ِ ูˆَู‡َูƒَุฐَุง ูˆَู„َูŠْุณَ ู„ِุบَูŠْุฑِู‡ِ ุตِูَุฉٌ ุชُุดَุงุจِู‡ُ ุตِูَุชَู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„َูŠْุณَ ู„ِุบَูŠْุฑِู‡ِ ูِุนْู€ู„ٌ ู…ِู†َ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ุชَّุนَุฏُّุฏُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…ُุชَุนَู€ุฏِّุฏًุง ู„َู…ْ ูŠُูˆุฌَู€ุฏْ ุดَูŠْุกٌ ู…ِู†ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆู‚َุงุชِ.  ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู‚ُุฏْุฑَุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠُูˆุฌَุฏُ ุจِู‡َุง ูˆَูŠُุนَุฏِّู…ُ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْุนَุฌْุฒُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุนَุงุฌِุฒًุง ู„َู…ْ ูŠُูˆุฌَู€ุฏْ ุดَูŠْุกٌ ู…ِู†ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆู‚َุงุชِ .  ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ุฅِุฑَุงุฏَุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠُุฎَุตِّุตُ ุจِู‡َู€ุง ุงู„ْู…ُู…ْูƒِู†َ ุจِุงู„ْูˆُุฌُูˆุฏِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุนَุฏَู…ِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุบَู€ู†ِูŠِّ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْูَู‚ْู€ุฑِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุนِู€ู„ْู…ِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุฌَู‡ْู„ِ ุงِู„ู‰ ุบَูŠْุฑِ ุฐู„ِูƒَ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْูƒَุฑَุงู‡َุฉُ  ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ูƒَุงุฑَู‡ًุง ู„َูƒَุงู†َ ุนَุงุฌِุฒًุง ูˆَ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงุฌِุฒًุง ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْุนِู€ู„ْู…ُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠَุนْู„َู…ُ ุจِู‡َู€ุง ุงู„ุฃَุดْูŠَู€ุงุกَ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุฌَู‡ْู„ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุฌَุงู‡ِู„ุงً ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ู…ُุฑِูŠْู€ุฏًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْุญَูŠู€ุงุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุชَุตُุญِّุญُ ู„َู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠَุชَّุตِูَ ุจِุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูˆَุบَูŠْุฑِู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ุตِّูَู€ุงุชِ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْู…َูˆْุชُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…َูŠْู€ุชًุง ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ู‚َุงุฏِุฑًุง ูˆَู„ุงَ ู…ُุฑِูŠْุฏًุง ูˆَู„ุงَ ุนَุงู„ِู…ًู€ุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ุณَّู…ِูŠْู€ุนُ ูˆَุงู„ْุจَุตِูŠْุฑُ ูˆَู‡ُู…َุง ุตِูَุชَุงู†ِ ู‚َุฏِูŠْู…َุชَุงู†ِ ู‚َุงุฆِู…َุชَุงู†ِ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠَู†ْูƒَุดِูُ ุจِู‡ِู…َุง ุงู„ْู…َูˆْุฌُูˆุฏُ ูˆَุถِุฏُّู‡َู…َุง ุงู„ุตَّู…َู…ُ ูˆุงู„ْุนُู…ْูŠُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู‚َูˆْู„ُู‡ُ  ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠْุนُ ูˆَุงู„ุจَุตِูŠْุฑُ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْูƒَู„ุงَู…ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู„َูŠْุณَุชْ ุจِุญَุฑْูٍ ูˆَู„ุงَ ุตَูˆْุชٍ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุจُูƒْู…ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ْุฎَุฑْุณُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู‚َูˆْู„ُู‡ُ ูˆَูƒَู„َّู…َ ุงู„ู„ู‡ُ ู…َูˆุณู‰ ุชَูƒْู„ِูŠْู…ًู€ุง. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู‚َุงุฏِุฑًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงุฌِุฒًุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْู‚ُุฏْุฑَุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู…ُุฑِูŠْุฏًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ูƒَุงุฑِู‡ًู€ุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ุฅِุฑَุงุฏَุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงู„ِู…ًู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฌَุงู‡ِู„ุงً ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุนِู„ْู€ู…ِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุญَูŠًّู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ู…َูŠุชًู€ุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุญَูŠَู€ุงุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุณَู…ِูŠْุนًู€ุง ุจَุตِูŠْุฑًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُู…َุง ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃََุตَู…ُّ ูˆَูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃَุนْู…ู‰ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ุณَّู…ْุนِ ูˆَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุจَุตَุฑِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู…ُุชَูƒَู„ِّู…ًู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃَุจْูƒَู…َ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْูƒَู„ุงَู…ِ.

ูˆَุงู„ْุฌَู€ุงุฆِุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูِุนْู„ُ ูƒُู„ِّ ู…ُู…ْูƒِู†ٍ ุฃَูˆْุชَุฑْูƒُู‡ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูˆَุฌَุจَ ุนَู„َูŠْู‡َ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุชَุนَุงู„ู‰ ูِุนْู„ُ ุดَูŠْุกٍ ุฃَูˆْ ุชَุฑْูƒُู‡ُ ู„َุตَุงุฑَ ุงู„ْุฌَุงุฆِุฒُ ูˆَุงุฌِุจًู€ุง ุฃَูˆْ ู…ُุณْุชَุญِูŠْู„ุงً ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญِุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّ ุงู„ุฑُّุณُู„ِ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุตِّุฏْู‚ُ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْูƒِุฐْุจُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู€ู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ูƒَุฐَุจُูˆุง ู„َูƒَุงู†َ ุฎَุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ِ ุณُุจْุญَุงู†َู‡ُ ูˆَุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَุงุฐِุจًู€ุงูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุฃَู…َุงู†َู€ุฉُ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุฎِูŠَุงู†َุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ุฎَุงู†ُูˆุง ุจِูِุนْู„ٍ ู…َุญَุฑَّู…ٍ ุฃَูˆْ ู…َูƒْุฑُูˆู‡ٍ ู„َูƒُู€ู†َّุง ู…َุฃْู…ُุฑِูŠْู†َ ุจِู…ِุซْู„ِ ุฐู„ِูƒَ ูˆَู„ุงَ ูŠَุตِุญُ ุฃَู†ْ ู†ُุคْู…َุฑَ ุจِู…ُุญَุฑَّู…ٍ ุฃَูˆْ ู…َูƒْุฑُูˆْู‡ٍ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุชَุจْู„ِูŠْุบُ ู…َุง ุฃُู…ِุฑُูˆْุง ุจِุชَุจْู„ِู€ูŠْุบِู‡ِ ู„ِู„ْุฎَู„ْู‚ِ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒِุชْู…َุงู†ُ ุฐู„ِูƒَ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ูƒَุชَู…ُูˆْุง ุดَูŠْุฃً ุฃُู…ِุฑُูˆْุง ุจِุชَุจْู„ِู€ูŠْุบِู‡ِ ู„َูƒُู€ู†َّุง ู…َุฃْู…ُุฑِูŠْู†َ ุจِูƒِุชْู…َุงู†ِ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูˆَู„ุงَ ูŠَุตِุญُ  ุฃَู†ْ ู†ُุคْู…َุฑَ ุจِู‡ِ ู„ุฃَู†َّ ูƒَุงุชِู…َ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ู…َู„ْุนُูˆْู†ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ْูَุทَุงู†َู€ุฉُ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْุจَู„ุงَุฏَุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆ ุงู†ْุชَูَุชْ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ุงู„ْูَุทَุงู†َุฉُ ู„َู…َุง ู‚َุฏَุฑُูˆْุง ุฃَู†ْ ูŠُู‚ِِูŠْู…ُูˆْุง ุญُุฌَّู€ุฉً ุนَู„ู‰ ุงู„ุฎَุตْู…ِ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ู„ุฃَู†َّ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃู†َ ุฏَู„َّ ูِู‰ ู…َูˆَุงุถِุนَ ูƒَุซِูŠْุฑَุฉٍ ุนَู„َู‰ ุงِู‚َุงู…َุชِู‡ِู…ْ ุงู„ْุญُุฌَّุฉَ ุนَู„ู‰ ุงู„ْุฎَุตْู…ِ ูˆَุงู„ْุฌَุงุฆِุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุฃَุนْุฑَุงุถُ ุงู„ْุจَุดَุฑِูŠَّุฉُ ุงู„َّุชِู‰ ู„ุงَ ู†ُุคْุฏِู‰ ุงِู„ู‰ ู†َู‚ْุตٍ  ูِู‰ ู…َุฑَุงุชِุจِู‡ِู…ْ ุงู„ْุนَู„ِูŠَุฉِ ูƒَุงู„ْู…َุฑَุถِ ูˆَู†َุญْูˆِู‡ِ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู…ُุดَุงู‡َุฏَุชُู‡َู€ุง ุจِู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ .

ุฎَุงุชِู…َุฉٌ

ูŠَุฌِุจُ ุนَู„ู‰ ุงู„ุดَّุฎْุตِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ู†َุณَุจَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุฃَุจِูŠْู‡ِ ูˆَ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َّุฉِ ุฃُู…ِّู‡ِ ูَุฃَู…َّู€ุง ู†َุณَู€ุจُู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุฃَุจِูŠْู‡ِ  ูَู‡ُูˆَ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏُ ุจْู†ُ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ِ ุนَุจْุฏِ ุงู„ْู…ُุทَّู„ِุจِ ุจِู†ِ ู‡َุงุดِู…ِ ุจِู†ِ ุนَุจْุฏِ ู…َู†َุงูِ ุจْู†ِ ู‚ُุตَู‰ ุจِู†ِ ูƒِู„ุงَุจِ ุจْู†ِ ู…ُุฑَّุฉَ ุจْู†ِ ูƒَุนْุจِ ุจْู†ِ ู„ُุคَู‰ ุจْู†ِ ุบَุงู„ِุจِ ุจْู†ِ ูِู‡ْุฑِ ุจْู†ِ ู…ِุงู„ِูƒِ ุจْู†ِ ุงู„ู†َّุถْุฑِ ุจْู†ِ ูƒِู†َุงู†َุฉَ ุจْู†ِ ุฎُุฒَูŠْู…َุฉَ ุจْู†ِ ู…ُุฏْุฑِูƒَุฉَ ุจْู†ِ ุงِู„ْูŠَุงุณَ ุจِู†ِ ู…ُุถْุฑِ ุจْู†ِ ู†ِุฒَุงุฑِ ุจْู†ِ ู…ُุนَุฏِ ุจْู†ِ ุนَุฏْู†َุงู†َ ูˆَู„َูŠْุณَ ูِูŠْู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ุงِู„ู‰ ุขุฏَู…َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุตَّู„ุงِุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุทَุฑِูŠْู‚ٌ ุตَุญِูŠْุญٌ ูِูŠْู…َุง ูŠُู†ْู‚َู„ُ. ูˆَุฃَู…َّู€ุง ู†َุณَู€ุจُู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุงُู…ِّู‡ِ ูَู‡ُูˆَ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏُ ุจْู†ُ ุขู…ِู†َุฉَ ุจِู†ْุชِ ูˆَู‡ْุจِ ุจْู†ِ ุนَุจْุฏِ ู…َู†َุงูِ ุจْู†ِ ุฒُู‡ْุฑَุฉَ ุจْู†ِ ูƒِู„ุงَุจٍِ ูَุชَุฌْุชَู…ِุนُ ู…َุนَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูِู‰ ุฌَุฏِّู‡ِ ูƒِู„ุงَุจٌ ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†ْ ูŠَุนْู„َู…َ  ุฃَู†َّ ู„َู‡ُ ุญَูˆْุถًู€ุง. ูˆَุฃَู†َّู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุดْูَุนُ ูِู‰ ูَุตْู„ِ ุงู„ْู‚َุถَุงุกِ ูˆَู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุดَّูَุงุนَุฉُ ู…ُุฎْุชَุตَุฉٌ ุจِู‡ِ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ุงู„ْุฑُّุณُู„َ ุงู„ْู…َุฐْูƒُูˆุฑَุฉَ ูِู‰ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃู†ِ ุชَูْุตِูŠْู„ุงً ูˆَุฃَู…َّุง ุบَูŠْุฑُู‡ُู…ْ ูَูŠَุฌِุจُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَู‡ُู…ْ ุงِุฌْู…َุงู„ุงً ูˆَู‚َุฏْ ู†َุธَّู…َ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ุงู„ุฃَู†ْุจِูŠุขุก ุงَู„َّุชِู‰ ุชَุฌِุจُ ู…َุนْุฑِูَุชَู‡ُู…ْ ุชَูْุตِูŠْู„ุงً, ูَู‚َุงู„َ:

ุญَุชْู…ٌ ุนَู„ู‰ ูƒُู„ِّ ุฐِูŠ ุงู„ุชَّูƒْู„ِูŠْูِ ู…َุนْุฑِูَุฉٌ *** ุจِุฃَู†ْุจِูŠَุขุกَ ุนَู„ู‰ ุงู„ุชَّูْุตِูŠْู„ِ ู‚َุฏْ ุนُู„ِู…ُู€ูˆْุง

ูِู‰ ุชِู„ْูƒَ ุญَุฌَุชُู†َุง ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุซَู…َู€ู€ุงู†ِูŠَุฉٌ *** ู…ِู†ْ ุจَุนْู€ุฏِ ุนَุดْุฑٍ ูˆَูŠَุจْู‚ู‰ ุณَุจْุนَุฉٌ ูˆَู‡ُู…ْ

ุงِุฏْุฑِูŠْุณٌ ู‡ُูˆْุฏٌ ุดُุนَูŠْุจٌ ุตَุงู„ِุญٌ ูˆَูƒَุฐَุง *** ุฐُูˆ ุงู„ْูƒِูْู„ِ ุขุฏَู…ٌ ุจِุงู„ْู…ُุฎْุชَุงุฑِ ู‚َุฏْ ุฎَุชَู…ُูˆْุง

ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุงِุนْุชِู‚َุงุฏُู‡ُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†َّ ู‚َุฑَู†َู‡ُ ุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ْู‚ُุฑُูˆู†ِ ุซُู…َّ ุงู„ْู‚َุฑْู†ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَุนْุฏَู‡ُ ุซُู…َّ ุงู„ْู‚َุฑْู†ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَุนْุฏَู‡ُ ูˆَูŠَู†ْุจَุบِู‰ ู„ِู„ุดَّุฎْุตِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ุฃَูˆْู„ุงَุฏَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَู‡ُู…ْ ุนَู„ู‰ ุงู„ุตَّุญِูŠْุญِ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ุงู„ْู‚َุงุณِู…ُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุฒَูŠْู†َุจُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุฑُู‚َูŠَّุฉُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ูَุงุทِู…َุฉُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุงُู…ُّ ูƒُู„ْุซُูˆู…ٍ ูˆَุณَูŠِّุฏُู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ْู…ُู„َู‚َّุจُ ุจِุงู„ุทَّูŠِّุจِ ูˆَุงู„ุทَّุงู‡ِุฑِ ูˆَุณَูŠِّุฏُู†َุง ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…ُ ูˆَูƒُู„ُّู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฏَุชِู†َุง ุฎَุฏِูŠْุฌَุฉَ ุงู„ْูƒُุจْุฑู‰ ุงِู„ุงَّ ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูَู…ِู†ْ ู…َุงุฑِูŠَุฉَ ุงู„ْู‚ِุจْุทِูŠَّุฉِ.

ูˆَู‡َุฐَุง ุขุฎِุฑُ ู…َุง ูŠَุณَّุฑَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ู…ِู†ْ ูَุถْู„ِู‡ِ ูˆَูƒَุฑَู…ِู‡ِ ูˆَุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ ูˆَุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„ู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„ู‰ ุงู„ِู‡ِ ูˆَุตَุญْุจِู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ.


ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…ู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ุตًّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„ู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ (ูˆَุจَุนْุฏُ). ูَูŠَู‚ُูˆْู„ُ ูَู‚ِูŠْุฑُ ุฑَุญْู…َุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ุงู„ْุฎَุจِูŠْู€ุฑُ ุงู„ْุจَุตِูŠْู€ุฑُ ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…ُ ุงَู„ْุจَุงุฌُูˆุฑِู‰ ุฐُูˆ ุงู„ุชَّู‚ْุตِูŠْุฑِ ุทَู„َุจَ ู…ِู†ِّู‰ ุจَุนْุถُ ุงู„ุฅِุฎْูˆَุงู†ِ ุฃَุตْู„َุญَ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِู‰ ูˆَู„َู‡ُู…ْ ุงู„ْุญَุงู„َ ูˆَุงู„ุดَّุฃู†َ ุฃَู†ْ ุฃَูƒْุชُุจَ ู„َู‡ُ ุฑِุณَุงู„َุฉً ุชَุดْู€ุชَู…ِู„ُ ุนَู„َู‰ ุตِูَู€ุงุชِ ุงู„ْู…َูˆْู„ู‰ ูˆَุงุถْุฏَุงุฏِู‡َู€ุง ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَุนَู„َู‰ ู…َุง ูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„ِ ูˆَู…َุง ูŠَุณْุชَุญِูŠْู„ُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆุฒُ ูَุฃَุฌَุจْู€ุชُู‡ُ ุงِู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ูَู‚ُู„ْุชُ ูˆَุจِุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุชَّูˆْูِูŠْู‚ُ ูŠَุฌِุจُ ุนَู„ู‰ ูƒُู„ِّ ู…ُูƒَู„َّูٍ  ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ู…َุงูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰ ูˆَู…َุงูŠَุณْุชَุญِูŠْู„ُ ูˆَู…َุง ูŠَุฌُูˆْุฒُ ูَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰

ุงู„ْูˆُุฌُูˆุฏُ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْุนَุฏَู…ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِู€ูŠْู„ُ ุนَู„َู‰ ุฐู„ِูƒَ ูˆُุฌُูˆุฏُ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆْู‚َุงุชِ ูˆَูŠَุฌِุจُ ุงู„ْู‚ِุฏَู…ُ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„ุงَ ุฃَูˆَّู„َ ู„َู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْุญُุฏُูˆْุซُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ู„ุงَุญْุชَุงุฌَ ุงِู„َู‰ ู…ُุญْุฏِุซٍ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุฃَู„ْุจَู‚َุงุกُ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„ุงَ ุขุฎِุฑَ ู„َู‡ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ูَุงู†ِูŠًุง ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู…ُุฎَุงู„َูَุฉُ ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„َูŠْุณَ ู…ُู…َู€ุงุซِู„ุงً ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูَู„َูŠْุณَ ู„َู‡ُ ูŠَุฏٌ ูˆَู„ุงَ ุนَูŠْู†ٌ ูˆَู„ุงَ ุฃُุฐُู†ٌ ูˆَู„ุงَ ุบَูŠْุฑُ ุฐَู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุตِูَู€ุงุชِ ุงู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْู…ُู…َุงุซَู„َุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…ُู…َุงุซِู„ุงً ู„ِู„ْุญَูˆَุงุฏِุซِ ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู‚ِูŠَุงู…ُ ุจِุงู„ู†َّูْุณِ ูˆَู…َุนْู€ู†َุงู‡ُ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ู„ุงَูŠَูْุชَู‚ِุฑُ ุงِู„ู‰ ู…َุญَู„ٍ ูˆَู„ุงَุงِู„ู‰ ู…َุฎَุตِّุตٍ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงَู„ุฅِุญْุชِูŠَุงุฌُ ุงِู„ู‰ ุงู„ْู…َุญَู„ِ ูˆَุงู„ู…َุฎَุตِّุตِ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ุงุญْุชَู€ุงุฌَ ุงِู„ู‰ ู…َุญَู„ٍ ู„َูƒَุงู†َ ุตِูَุฉً ูˆَูƒَูˆู†ُู‡ُ ุตِูَุฉ ู…ُุญَุงู„ ูˆَ ู„َูˆْ ุงุญْุชَู€ุงุฌَ ุงِู„ู‰ ู…َุฎَุตِّุตٍ ู„َูƒَุงู†َ ุญَุงุฏِุซًู€ุง ูˆَูƒَูˆู†ُู‡ُ ุญَุงุฏِุซًู€ุง ู…ُุญَุงู„ٌ ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْูˆَุญْุฏَู†ِูŠَّู€ุฉُ ูِู‰ ุงู„ุฐَّุงุชِ ูˆَูِู‰ ุงู„ุตِّูَุงุชِ ูˆَูِู‰ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุฐَّุงุชِ  ุฃَู†َّู‡َุง ู„َูŠْุณَุชْ ู…َุฑَูƒَّุจَุฉً ู…ِู†ْ ุฃَุฌْุฒَุงุกٍ ู…ُุชَุนَุฏِุฏَุฉٍ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุตِّูَุงุชِ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„َูŠْุณَ ู„َู‡ُ ุตِูَุชَุงู†ِ ูَุฃَูƒْุซَุฑَ ู…ِู†ْ ุฌِู†ْุณٍ ูˆَุงุญِุฏٍ ูƒَู‚ُุฏْุฑَุชَูŠْู†ِ ูˆَู‡َูƒَุฐَุง ูˆَู„َูŠْุณَ ู„ِุบَูŠْุฑِู‡ِ ุตِูَุฉٌ ุชُุดَุงุจِู‡ُ ุตِูَุชَู‡ُ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู…َุนْู†َู‰ ุงู„ْูˆَุญْุฏَุงู†ِูŠَู€ุฉِ ูِู‰ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ุฃَู†َّู€ู‡ُ ู„َูŠْุณَ ู„ِุบَูŠْุฑِู‡ِ ูِุนْู€ู„ٌ ู…ِู†َ ุงู„ุฃَูْุนَุงู„ِ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ุชَّุนَุฏُّุฏُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…ُุชَุนَู€ุฏِّุฏًุง ู„َู…ْ ูŠُูˆุฌَู€ุฏْ ุดَูŠْุกٌ ู…ِู†ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆู‚َุงุชِ.  ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ْู‚ُุฏْุฑَุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠُูˆุฌَุฏُ ุจِู‡َุง ูˆَูŠُุนَุฏِّู…ُ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْุนَุฌْุฒُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุนَุงุฌِุฒًุง ู„َู…ْ ูŠُูˆุฌَู€ุฏْ ุดَูŠْุกٌ ู…ِู†ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْู…َุฎْู„ُูˆู‚َุงุชِ .  ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงَู„ุฅِุฑَุงุฏَุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠُุฎَุตِّุตُ ุจِู‡َู€ุง ุงู„ْู…ُู…ْูƒِู†َ ุจِุงู„ْูˆُุฌُูˆุฏِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุนَุฏَู…ِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุบَู€ู†ِูŠِّ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْูَู‚ْู€ุฑِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุนِู€ู„ْู…ِ ุฃَูˆْ ุจِุงู„ْุฌَู‡ْู„ِ ุงِู„ู‰ ุบَูŠْุฑِ ุฐู„ِูƒَ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْูƒَุฑَุงู‡َุฉُ  ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ูƒَุงุฑَู‡ًุง ู„َูƒَุงู†َ ุนَุงุฌِุฒًุง ูˆَ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงุฌِุฒًุง ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْุนِู€ู„ْู…ُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠَุนْู„َู…ُ ุจِู‡َู€ุง ุงู„ุฃَุดْูŠَู€ุงุกَ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุฌَู‡ْู„ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุฌَุงู‡ِู„ุงً ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ู…ُุฑِูŠْู€ุฏًุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْุญَูŠู€ุงุฉُ ูˆَู‡ِูŠَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุชَุตُุญِّุญُ ู„َู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠَุชَّุตِูَ ุจِุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูˆَุบَูŠْุฑِู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ุตِّูَู€ุงุชِ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْู…َูˆْุชُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ู…َูŠْู€ุชًุง ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ู‚َุงุฏِุฑًุง ูˆَู„ุงَ ู…ُุฑِูŠْุฏًุง ูˆَู„ุงَ ุนَุงู„ِู…ًู€ุง ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ุณَّู…ِูŠْู€ุนُ ูˆَุงู„ْุจَุตِูŠْุฑُ ูˆَู‡ُู…َุง ุตِูَุชَุงู†ِ ู‚َุฏِูŠْู…َุชَุงู†ِ ู‚َุงุฆِู…َุชَุงู†ِ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูŠَู†ْูƒَุดِูُ ุจِู‡ِู…َุง ุงู„ْู…َูˆْุฌُูˆุฏُ ูˆَุถِุฏُّู‡َู…َุง ุงู„ุตَّู…َู…ُ ูˆุงู„ْุนُู…ْูŠُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู‚َูˆْู„ُู‡ُ  ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠْุนُ ูˆَุงู„ุจَุตِูŠْุฑُ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ุงู„ْูƒَู„ุงَู…ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุตِูَุฉٌ ู‚َุฏِูŠْู…َุฉٌ ู‚َุงุฆِู…َุฉٌ ุจِุฐَุงุชِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูˆَู„َูŠْุณَุชْ ุจِุญَุฑْูٍ ูˆَู„ุงَ ุตَูˆْุชٍ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุจُูƒْู…ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ْุฎَุฑْุณُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู‚َูˆْู„ُู‡ُ ูˆَูƒَู„َّู…َ ุงู„ู„ู‡ُ ู…َูˆุณู‰ ุชَูƒْู„ِูŠْู…ًู€ุง. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู‚َุงุฏِุฑًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงุฌِุฒًุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْู‚ُุฏْุฑَุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู…ُุฑِูŠْุฏًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ูƒَุงุฑِู‡ًู€ุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ุฅِุฑَุงุฏَุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุนَุงู„ِู…ًู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฌَุงู‡ِู„ุงً ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุนِู„ْู€ู…ِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุญَูŠًّู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ู…َูŠุชًู€ุง ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุญَูŠَู€ุงุฉِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ุณَู…ِูŠْุนًู€ุง ุจَุตِูŠْุฑًุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُู…َุง ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃََุตَู…ُّ ูˆَูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃَุนْู…ู‰ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ุณَّู…ْุนِ ูˆَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْุจَุตَุฑِ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَูˆْู†ُู€ู‡ُ ู…ُุชَูƒَู„ِّู…ًู€ุง ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒَูˆْู†ُู‡ُ ุฃَุจْูƒَู…َ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฏَู„ِูŠْู„ُ ุงู„ْูƒَู„ุงَู…ِ.

ูˆَุงู„ْุฌَู€ุงุฆِุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِ ุชَุนَุงู„ู‰ ูِุนْู„ُ ูƒُู„ِّ ู…ُู…ْูƒِู†ٍ ุฃَูˆْุชَุฑْูƒُู‡ُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆْ ูˆَุฌَุจَ ุนَู„َูŠْู‡َ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุชَุนَุงู„ู‰ ูِุนْู„ُ ุดَูŠْุกٍ ุฃَูˆْ ุชَุฑْูƒُู‡ُ ู„َุตَุงุฑَ ุงู„ْุฌَุงุฆِุฒُ ูˆَุงุฌِุจًู€ุง ุฃَูˆْ ู…ُุณْุชَุญِูŠْู„ุงً ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญِุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّ ุงู„ุฑُّุณُู„ِ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุตِّุฏْู‚ُ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ุงู„ْูƒِุฐْุจُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู€ู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ูƒَุฐَุจُูˆุง ู„َูƒَุงู†َ ุฎَุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ِ ุณُุจْุญَุงู†َู‡ُ ูˆَุชَุนَุงู„ู‰ ูƒَุงุฐِุจًู€ุงูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุฃَู…َุงู†َู€ุฉُ ูˆَุถِุฏُّู‡َู€ุง ุงู„ْุฎِูŠَุงู†َุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ุฎَุงู†ُูˆุง ุจِูِุนْู„ٍ ู…َุญَุฑَّู…ٍ ุฃَูˆْ ู…َูƒْุฑُูˆู‡ٍ ู„َูƒُู€ู†َّุง ู…َุฃْู…ُุฑِูŠْู†َ ุจِู…ِุซْู„ِ ุฐู„ِูƒَ ูˆَู„ุงَ ูŠَุตِุญُ ุฃَู†ْ ู†ُุคْู…َุฑَ ุจِู…ُุญَุฑَّู…ٍ ุฃَูˆْ ู…َูƒْุฑُูˆْู‡ٍ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุชَุจْู„ِูŠْุบُ ู…َุง ุฃُู…ِุฑُูˆْุง ุจِุชَุจْู„ِู€ูŠْุบِู‡ِ ู„ِู„ْุฎَู„ْู‚ِ ูˆَุถِุฏُّู‡ُ ูƒِุชْู…َุงู†ُ ุฐู„ِูƒَ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ูƒَุชَู…ُูˆْุง ุดَูŠْุฃً ุฃُู…ِุฑُูˆْุง ุจِุชَุจْู„ِู€ูŠْุบِู‡ِ ู„َูƒُู€ู†َّุง ู…َุฃْู…ُุฑِูŠْู†َ ุจِูƒِุชْู…َุงู†ِ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูˆَู„ุงَ ูŠَุตِุญُ  ุฃَู†ْ ู†ُุคْู…َุฑَ ุจِู‡ِ ู„ุฃَู†َّ ูƒَุงุชِู…َ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ู…َู„ْุนُูˆْู†ٌ. ูˆَูŠَุฌِุจُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ْูَุทَุงู†َู€ุฉُ ูˆَุถِุฏُّู‡َุง ุงู„ْุจَู„ุงَุฏَุฉُ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َูˆ ุงู†ْุชَูَุชْ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ุงู„ْูَุทَุงู†َุฉُ ู„َู…َุง ู‚َุฏَุฑُูˆْุง ุฃَู†ْ ูŠُู‚ِِูŠْู…ُูˆْุง ุญُุฌَّู€ุฉً ุนَู„ู‰ ุงู„ุฎَุตْู…ِ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญَุงู„ٌ ู„ุฃَู†َّ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃู†َ ุฏَู„َّ ูِู‰ ู…َูˆَุงุถِุนَ ูƒَุซِูŠْุฑَุฉٍ ุนَู„َู‰ ุงِู‚َุงู…َุชِู‡ِู…ْ ุงู„ْุญُุฌَّุฉَ ุนَู„ู‰ ุงู„ْุฎَุตْู…ِ ูˆَุงู„ْุฌَุงุฆِุฒُ ูِู‰ ุญَู‚ِّู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ ุงู„ุฃَุนْุฑَุงุถُ ุงู„ْุจَุดَุฑِูŠَّุฉُ ุงู„َّุชِู‰ ู„ุงَ ู†ُุคْุฏِู‰ ุงِู„ู‰ ู†َู‚ْุตٍ  ูِู‰ ู…َุฑَุงุชِุจِู‡ِู…ْ ุงู„ْุนَู„ِูŠَุฉِ ูƒَุงู„ْู…َุฑَุถِ ูˆَู†َุญْูˆِู‡ِ ูˆَุงู„ุฏَّู„ِูŠْู„ُ ุนَู„ู‰ ุฐู„ِูƒَ ู…ُุดَุงู‡َุฏَุชُู‡َู€ุง ุจِู‡ِู…ْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงู…ُ .

ุฎَุงุชِู…َุฉٌ

ูŠَุฌِุจُ ุนَู„ู‰ ุงู„ุดَّุฎْุตِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ู†َุณَุจَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุฃَุจِูŠْู‡ِ ูˆَ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َّุฉِ ุฃُู…ِّู‡ِ ูَุฃَู…َّู€ุง ู†َุณَู€ุจُู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุฃَุจِูŠْู‡ِ  ูَู‡ُูˆَ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏُ ุจْู†ُ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ِ ุนَุจْุฏِ ุงู„ْู…ُุทَّู„ِุจِ ุจِู†ِ ู‡َุงุดِู…ِ ุจِู†ِ ุนَุจْุฏِ ู…َู†َุงูِ ุจْู†ِ ู‚ُุตَู‰ ุจِู†ِ ูƒِู„ุงَุจِ ุจْู†ِ ู…ُุฑَّุฉَ ุจْู†ِ ูƒَุนْุจِ ุจْู†ِ ู„ُุคَู‰ ุจْู†ِ ุบَุงู„ِุจِ ุจْู†ِ ูِู‡ْุฑِ ุจْู†ِ ู…ِุงู„ِูƒِ ุจْู†ِ ุงู„ู†َّุถْุฑِ ุจْู†ِ ูƒِู†َุงู†َุฉَ ุจْู†ِ ุฎُุฒَูŠْู…َุฉَ ุจْู†ِ ู…ُุฏْุฑِูƒَุฉَ ุจْู†ِ ุงِู„ْูŠَุงุณَ ุจِู†ِ ู…ُุถْุฑِ ุจْู†ِ ู†ِุฒَุงุฑِ ุจْู†ِ ู…ُุนَุฏِ ุจْู†ِ ุนَุฏْู†َุงู†َ ูˆَู„َูŠْุณَ ูِูŠْู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ ุงِู„ู‰ ุขุฏَู…َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุตَّู„ุงِุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุทَุฑِูŠْู‚ٌ ุตَุญِูŠْุญٌ ูِูŠْู…َุง ูŠُู†ْู‚َู„ُ. ูˆَุฃَู…َّู€ุง ู†َุณَู€ุจُู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุฌِู‡َุฉِ ุงُู…ِّู‡ِ ูَู‡ُูˆَ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏُ ุจْู†ُ ุขู…ِู†َุฉَ ุจِู†ْุชِ ูˆَู‡ْุจِ ุจْู†ِ ุนَุจْุฏِ ู…َู†َุงูِ ุจْู†ِ ุฒُู‡ْุฑَุฉَ ุจْู†ِ ูƒِู„ุงَุจٍِ ูَุชَุฌْุชَู…ِุนُ ู…َุนَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูِู‰ ุฌَุฏِّู‡ِ ูƒِู„ุงَุจٌ ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†ْ ูŠَุนْู„َู…َ  ุฃَู†َّ ู„َู‡ُ ุญَูˆْุถًู€ุง. ูˆَุฃَู†َّู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุดْูَุนُ ูِู‰ ูَุตْู„ِ ุงู„ْู‚َุถَุงุกِ ูˆَู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุดَّูَุงุนَุฉُ ู…ُุฎْุชَุตَุฉٌ ุจِู‡ِ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ุงู„ْุฑُّุณُู„َ ุงู„ْู…َุฐْูƒُูˆุฑَุฉَ ูِู‰ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃู†ِ ุชَูْุตِูŠْู„ุงً ูˆَุฃَู…َّุง ุบَูŠْุฑُู‡ُู…ْ ูَูŠَุฌِุจُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَู‡ُู…ْ ุงِุฌْู…َุงู„ุงً ูˆَู‚َุฏْ ู†َุธَّู…َ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ุงู„ุฃَู†ْุจِูŠุขุก ุงَู„َّุชِู‰ ุชَุฌِุจُ ู…َุนْุฑِูَุชَู‡ُู…ْ ุชَูْุตِูŠْู„ุงً, ูَู‚َุงู„َ:

ุญَุชْู…ٌ ุนَู„ู‰ ูƒُู„ِّ ุฐِูŠ ุงู„ุชَّูƒْู„ِูŠْูِ ู…َุนْุฑِูَุฉٌ *** ุจِุฃَู†ْุจِูŠَุขุกَ ุนَู„ู‰ ุงู„ุชَّูْุตِูŠْู„ِ ู‚َุฏْ ุนُู„ِู…ُู€ูˆْุง

ูِู‰ ุชِู„ْูƒَ ุญَุฌَุชُู†َุง ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุซَู…َู€ู€ุงู†ِูŠَุฉٌ *** ู…ِู†ْ ุจَุนْู€ุฏِ ุนَุดْุฑٍ ูˆَูŠَุจْู‚ู‰ ุณَุจْุนَุฉٌ ูˆَู‡ُู…ْ

ุงِุฏْุฑِูŠْุณٌ ู‡ُูˆْุฏٌ ุดُุนَูŠْุจٌ ุตَุงู„ِุญٌ ูˆَูƒَุฐَุง *** ุฐُูˆ ุงู„ْูƒِูْู„ِ ุขุฏَู…ٌ ุจِุงู„ْู…ُุฎْุชَุงุฑِ ู‚َุฏْ ุฎَุชَู…ُูˆْุง

ูˆَู…ِู…َّุง ูŠَุฌِุจُ ุงِุนْุชِู‚َุงุฏُู‡ُ ุฃَูŠْุถًู€ุง ุฃَู†َّ ู‚َุฑَู†َู‡ُ ุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ْู‚ُุฑُูˆู†ِ ุซُู…َّ ุงู„ْู‚َุฑْู†ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَุนْุฏَู‡ُ ุซُู…َّ ุงู„ْู‚َุฑْู†ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَุนْุฏَู‡ُ ูˆَูŠَู†ْุจَุบِู‰ ู„ِู„ุดَّุฎْุตِ ุฃَู†ْ ูŠَุนْุฑِูَ ุฃَูˆْู„ุงَุฏَู‡ُ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَู‡ُู…ْ ุนَู„ู‰ ุงู„ุตَّุญِูŠْุญِ ุณَูŠِّุฏُู†َุง ุงู„ْู‚َุงุณِู…ُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุฒَูŠْู†َุจُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุฑُู‚َูŠَّุฉُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ูَุงุทِู…َุฉُ ูˆَุณَูŠِّุฏَุชُู†َุง ุงُู…ُّ ูƒُู„ْุซُูˆู…ٍ ูˆَุณَูŠِّุฏُู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ْู…ُู„َู‚َّุจُ ุจِุงู„ุทَّูŠِّุจِ ูˆَุงู„ุทَّุงู‡ِุฑِ ูˆَุณَูŠِّุฏُู†َุง ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…ُ ูˆَูƒُู„ُّู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฏَุชِู†َุง ุฎَุฏِูŠْุฌَุฉَ ุงู„ْูƒُุจْุฑู‰ ุงِู„ุงَّ ุงِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูَู…ِู†ْ ู…َุงุฑِูŠَุฉَ ุงู„ْู‚ِุจْุทِูŠَّุฉِ.

ูˆَู‡َุฐَุง ุขุฎِุฑُ ู…َุง ูŠَุณَّุฑَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ู…ِู†ْ ูَุถْู„ِู‡ِ ูˆَูƒَุฑَู…ِู‡ِ ูˆَุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ ูˆَุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„ู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„ู‰ ุงู„ِู‡ِ ูˆَุตَุญْุจِู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ.

Jumat, 11 Mei 2018

KOSA KATA ARAB-INDONESIA

Kosa kata

syukran (ุดูƒุฑًุง ) = terima kasih
afwan ( ุนููˆุงً ) = sama-sama
aseef (asif) ( ุขุณู ) = saya minta maaf
hasanan ( ุญุณู†ุงً ) = baiklah
rubbama (ุฑุจู…ุง ) = mungkin
intabih ( ุงู†ุชุจِู‡ ) = awas!
ihzar ( ุงุญุฐุฑ ) = berhati-hatilah
la tansa ( ู„ุง ุชู†ุณู‰ٰ ) = jangan lupa
samiinun ( ุณู…ูŠู† ) = gemuk
Tawiilun ( ุทูˆูŠู„ ) = panjang
Qasirun ( ู‚ุตูŠุฑ ) = pendek
khofiidhun ( ุฎููŠุถ ) = rendah
nahiifun ( ู†ุญูŠู ) = kurus
yaum ( ูŠูˆู… ) = hari
usbu' ( ุฃุณุจูˆุน ) = minggu
syahr ( ุดู‡ุฑ ) = bulan
sanah ( ุณู†ุฉ ) = tahun

Ucapan dalam bahasa arab

laila sa'edah ( ู„ูŠู„ุฉ ุณุนูŠุฏุฉ ) = selamat malam
sobahul khair ( ุตุจุงุญ ุงู„ุฎูŠุฑ ) = selamat pagi
sobahannur ( ุตุจุงุญ ุงู„ู†ูˆุฑ ) = ucapan balas selamat pagi
bitaufiq wannajah ( ุจุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ู†ุฌุงุญ ) = semoga sukses
salam ukhuwah ( ุณู„ุงู… ุงุฎูˆุฉ ) = salam perkenalan
jazakallah hukhairan ( ุฌุฒุงูƒ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ) = semoga Allah membalas jasamu
azhoma allahu ajrak ( ุนุธّู… ุงู„ู„ู‡ ุฃุฌุฑูƒ ) = semoga Allah memuliakan amalan kamu
uhibbuki (perempuan) ( ุฃุญุจูƒِ ) = saya sayang kamu (perempuan)
uhibbuka ( ุฃุญุจูƒَ ) = saya sayang kamu (lelaki)

Ganti nama/personal pronouns

ana ( ุฃู†ุง ) = saya / aku
anta ( ุฃู†ุชَ ) = kamu (L)
anti ( ุฃู†ุชِ ) = kamu (P)
huwa ( ู‡ُูˆَ ) = dia (lelaki seorang)
hiya ( ู‡ِูŠَ ) = dia (perempuan seorang)
huma ( ู‡ู…ุงَ ) = dia (lelaki/perempuan -2orang)
hum ( ู‡ُู…ْ ) = dia (lelaki -3 dan keatas)
hunna ( ู‡ู†َّ ) = dia (perempuan -3 dan keatas)
nahnu ( ู†ุญู†ُ ) = kami
antum ( ุฃู†ุชู… ) = kalian (ramai)
hum ( ู‡ُู…ْ ) =mereka

Perkataan lain

jameelah ( ุฌู…ูŠู„ุฉ ) = cantik
qabih ( ู‚ุจูŠุญ ) = buruk
nadziifun ( ู†ุธูŠู ) = bersih
kaslaan ( ูƒุณู„ุงู† ) = malas
Ata'allamu ( ุฃุชุนู„ู… ) = saya belajar
a'kulu ( ุฃุงูƒู„ ) = saya makan
Asyrobu ( ุฃุดุฑุจ ) = saya minum
Aqrou ( ุฃู‚ุฑุง ) = saya membaca
aktubu ( ุฃูƒุชุจ ) = saya menulis
Atakallamu ( ุฃุชูƒู„ู… ) = saya berbicara
Amsiku ( ุฃู…ุณูƒ ) = saya memegang
A'malu ( ุฃุนู…ู„ ) = saya mengerjakan
Albasu ( ุฃู„ุจุณ ) = saya memakai
Toriiqon ( ุทุฑูŠู‚ ) = jalan
Baytun ( ุจูŠุช ) = rumah
Mirsamun ( ู…ِุฑุณู… ) = pensil
Qolamun ( ู‚ู„ู… ) = pulpen
Mimsahatun ( ู…ู…ุณุญุฉ ) = pemadam
Mishbaahun ( ู…ุตุจุงุญ ) = lampu
Sabbuurotun ( ุณุจูˆุฑุฉ ) = papan tulis
Kaifahaluka ( ูƒูŠู ุญุงู„ูƒَ ) = apa kabar (lelaki)
Kaifahaluki ( ูƒูŠู ุญุงู„ูƒِ ) = apa kabar (wanita)
Askunufi ( ุฃุณูƒู† ููŠ ) = saya tinggal di
Umri( ุนู…ุฑูŠ ) = umur saya
Masmuki? ( ู…ุง ุงุณู…ูƒِ ) = siapa namamu (wanita)
Masmuka? ( ู…ุง ุงุณู…ูƒَ ) = siapa namamu (lelaki)
Ana tilmiidzatun ( ุงู†ุง ุชู„ู…ูŠุฐุฉ ) = saya seorang murid (wanita)
Ana tilmiidzun ( ุงู†ุง ุชู„ู…ูŠุฐ ) = saya seorang murid (lelaki)
Ahlam Saiidah ( ุงุญู„ุงู… ุณุนูŠุฏุฉ ) = semoga mimpi indah
Syafakallah ( ุดูุงูƒ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu

Ukhwahfillah ( ุงุฎูˆุฉ ููŠ ุงู„ู„ู‡ ) = persahabatan karna Allah
Ukhtin ( ุงุฎุช ) = kakak (saudara wanita)
Akhun ( ุฃุฎ ) = abang (saudara lelaki)
Zauj ( ุฒูˆุฌ ) = suami (pasangan lelaki)
Zaujah ( ุฒูˆุฌุฉ ) = isteri (pasangan wanita)
Asiff Jiddan  ( ุขุณู ุฌุฏุงً ) = saya minta maaf sekali

Ukhwahfillah Abadan Abada  ( ุงุฎูˆุฉ ููŠ ุงู„ู„ู‡ ุฃุจุฏุงً ุงุจุฏุง ) = persaudaraan karna Allah selama²nya

Fa'idza Adzamta fatawakkal'alallah ( ูุฅุฐุง ุนุฒู…ุช ูุชูˆูƒู„ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ) = setelah kamu brazam maka bertawakallah pada Allah

Inni Akhafullah ( ุฅู†ูŠ ุฃุฎุงู ุงู„ู„ู‡ ) = sesungguhnya aku takutkan Allah

Maafi Qalbi Ghairullah ( ู…ุงููŠ ู‚ู„ุจูŠ ุบูŠุฑ ุงู„ู„ู‡ ) = tiada di hatiku selain Allah

Lau Samatha ( ู„َูˆ ุณู…ุญุชَ ) = maafkan saya

Naltaqi Ghadan ( ู†ู„ุชู‚ูŠ ุบุฏุงً ) = kita jumpa besok

Illalliqa' ( ุงู„ู‰ ุงู„ู„ู‚ุงุก ) = semoga bertemu lagi

Syafakallah ( ุดูุงูƒَ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu (lelaki)

Syafakillah ( ุดูุงูƒِ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu (wanita)

Tafaddhol ( ุชูุถู„ ) = silahkan

La Aadri ( ู„ุง ุฃุฏุฑูŠ ) = saya tidak tahu

Maa fii Musykilah ( ู…ุงููŠ ู…ุดูƒู„ุฉ ) = tiada masalah

Jazakallahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒَ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (lelaki)

Jazakillahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒِ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (wanita)

Jazakumullahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒู…ُ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengab kebaikan (L&P)

*Wa iyyaka (L) = Dan utkmu jua.Blasan utk ucapan ( ูˆุฅูŠุงูƒَ )
*Wa iyyaki (P) = dan utkmu jua.Blasan utk ucapan( ูˆุฅูŠุงูƒِ )
*Allahukhairujaza' = Allah adalah Sebaik-baik Pemberi ( ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑ ุงู„ุฌุฒุงุก )
*Fahimtum? = Adakah kalian faham.Kosa kata

syukran (ุดูƒุฑًุง ) = terima kasih
afwan ( ุนููˆุงً ) = sama-sama
aseef (asif) ( ุขุณู ) = saya minta maaf
hasanan ( ุญุณู†ุงً ) = baiklah
rubbama (ุฑุจู…ุง ) = mungkin
intabih ( ุงู†ุชุจِู‡ ) = awas!
ihzar ( ุงุญุฐุฑ ) = berhati-hatilah
la tansa ( ู„ุง ุชู†ุณู‰ٰ ) = jangan lupa
samiinun ( ุณู…ูŠู† ) = gemuk
Tawiilun ( ุทูˆูŠู„ ) = panjang
Qasirun ( ู‚ุตูŠุฑ ) = pendek
khofiidhun ( ุฎููŠุถ ) = rendah
nahiifun ( ู†ุญูŠู ) = kurus
yaum ( ูŠูˆู… ) = hari
usbu' ( ุฃุณุจูˆุน ) = minggu
syahr ( ุดู‡ุฑ ) = bulan
sanah ( ุณู†ุฉ ) = tahun

Ucapan dalam bahasa arab

laila sa'edah ( ู„ูŠู„ุฉ ุณุนูŠุฏุฉ ) = selamat malam
sobahul khair ( ุตุจุงุญ ุงู„ุฎูŠุฑ ) = selamat pagi
sobahannur ( ุตุจุงุญ ุงู„ู†ูˆุฑ ) = ucapan balas selamat pagi
bitaufiq wannajah ( ุจุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ู†ุฌุงุญ ) = semoga sukses
salam ukhuwah ( ุณู„ุงู… ุงุฎูˆุฉ ) = salam perkenalan
jazakallah hukhairan ( ุฌุฒุงูƒ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ) = semoga Allah membalas jasamu
azhoma allahu ajrak ( ุนุธّู… ุงู„ู„ู‡ ุฃุฌุฑูƒ ) = semoga Allah memuliakan amalan kamu
uhibbuki (perempuan) ( ุฃุญุจูƒِ ) = saya sayang kamu (perempuan)
uhibbuka ( ุฃุญุจูƒَ ) = saya sayang kamu (lelaki)

Ganti nama/personal pronouns

ana ( ุฃู†ุง ) = saya / aku
anta ( ุฃู†ุชَ ) = kamu (L)
anti ( ุฃู†ุชِ ) = kamu (P)
huwa ( ู‡ُูˆَ ) = dia (lelaki seorang)
hiya ( ู‡ِูŠَ ) = dia (perempuan seorang)
huma ( ู‡ู…ุงَ ) = dia (lelaki/perempuan -2orang)
hum ( ู‡ُู…ْ ) = dia (lelaki -3 dan keatas)
hunna ( ู‡ู†َّ ) = dia (perempuan -3 dan keatas)
nahnu ( ู†ุญู†ُ ) = kami
antum ( ุฃู†ุชู… ) = kalian (ramai)
hum ( ู‡ُู…ْ ) =mereka

Perkataan lain

jameelah ( ุฌู…ูŠู„ุฉ ) = cantik
qabih ( ู‚ุจูŠุญ ) = buruk
nadziifun ( ู†ุธูŠู ) = bersih
kaslaan ( ูƒุณู„ุงู† ) = malas
Ata'allamu ( ุฃุชุนู„ู… ) = saya belajar
a'kulu ( ุฃุงูƒู„ ) = saya makan
Asyrobu ( ุฃุดุฑุจ ) = saya minum
Aqrou ( ุฃู‚ุฑุง ) = saya membaca
aktubu ( ุฃูƒุชุจ ) = saya menulis
Atakallamu ( ุฃุชูƒู„ู… ) = saya berbicara
Amsiku ( ุฃู…ุณูƒ ) = saya memegang
A'malu ( ุฃุนู…ู„ ) = saya mengerjakan
Albasu ( ุฃู„ุจุณ ) = saya memakai
Toriiqon ( ุทุฑูŠู‚ ) = jalan
Baytun ( ุจูŠุช ) = rumah
Mirsamun ( ู…ِุฑุณู… ) = pensil
Qolamun ( ู‚ู„ู… ) = pulpen
Mimsahatun ( ู…ู…ุณุญุฉ ) = pemadam
Mishbaahun ( ู…ุตุจุงุญ ) = lampu
Sabbuurotun ( ุณุจูˆุฑุฉ ) = papan tulis
Kaifahaluka ( ูƒูŠู ุญุงู„ูƒَ ) = apa kabar (lelaki)
Kaifahaluki ( ูƒูŠู ุญุงู„ูƒِ ) = apa kabar (wanita)
Askunufi ( ุฃุณูƒู† ููŠ ) = saya tinggal di
Umri( ุนู…ุฑูŠ ) = umur saya
Masmuki? ( ู…ุง ุงุณู…ูƒِ ) = siapa namamu (wanita)
Masmuka? ( ู…ุง ุงุณู…ูƒَ ) = siapa namamu (lelaki)
Ana tilmiidzatun ( ุงู†ุง ุชู„ู…ูŠุฐุฉ ) = saya seorang murid (wanita)
Ana tilmiidzun ( ุงู†ุง ุชู„ู…ูŠุฐ ) = saya seorang murid (lelaki)
Ahlam Saiidah ( ุงุญู„ุงู… ุณุนูŠุฏุฉ ) = semoga mimpi indah
Syafakallah ( ุดูุงูƒ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu

Ukhwahfillah ( ุงุฎูˆุฉ ููŠ ุงู„ู„ู‡ ) = persahabatan karna Allah
Ukhtin ( ุงุฎุช ) = kakak (saudara wanita)
Akhun ( ุฃุฎ ) = abang (saudara lelaki)
Zauj ( ุฒูˆุฌ ) = suami (pasangan lelaki)
Zaujah ( ุฒูˆุฌุฉ ) = isteri (pasangan wanita)
Asiff Jiddan  ( ุขุณู ุฌุฏุงً ) = saya minta maaf sekali

Ukhwahfillah Abadan Abada  ( ุงุฎูˆุฉ ููŠ ุงู„ู„ู‡ ุฃุจุฏุงً ุงุจุฏุง ) = persaudaraan karna Allah selama²nya

Fa'idza Adzamta fatawakkal'alallah ( ูุฅุฐุง ุนุฒู…ุช ูุชูˆูƒู„ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ) = setelah kamu brazam maka bertawakallah pada Allah

Inni Akhafullah ( ุฅู†ูŠ ุฃุฎุงู ุงู„ู„ู‡ ) = sesungguhnya aku takutkan Allah

Maafi Qalbi Ghairullah ( ู…ุงููŠ ู‚ู„ุจูŠ ุบูŠุฑ ุงู„ู„ู‡ ) = tiada di hatiku selain Allah

Lau Samatha ( ู„َูˆ ุณู…ุญุชَ ) = maafkan saya

Naltaqi Ghadan ( ู†ู„ุชู‚ูŠ ุบุฏุงً ) = kita jumpa besok

Illalliqa' ( ุงู„ู‰ ุงู„ู„ู‚ุงุก ) = semoga bertemu lagi

Syafakallah ( ุดูุงูƒَ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu (lelaki)

Syafakillah ( ุดูุงูƒِ ุงู„ู„ู‡ ) = semoga Allah menyembuhkan kamu (wanita)

Tafaddhol ( ุชูุถู„ ) = silahkan

La Aadri ( ู„ุง ุฃุฏุฑูŠ ) = saya tidak tahu

Maa fii Musykilah ( ู…ุงููŠ ู…ุดูƒู„ุฉ ) = tiada masalah

Jazakallahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒَ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (lelaki)

Jazakillahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒِ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (wanita)

Jazakumullahu khairan khatsiira ( ุฌุฒุงูƒู…ُ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุงً ูƒุซูŠุฑุงً ) = semoga Allah membalasmu dengab kebaikan (L&P)

*Wa iyyaka (L) = Dan utkmu jua.Blasan utk ucapan ( ูˆุฅูŠุงูƒَ )
*Wa iyyaki (P) = dan utkmu jua.Blasan utk ucapan( ูˆุฅูŠุงูƒِ )
*Allahukhairujaza' = Allah adalah Sebaik-baik Pemberi ( ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑ ุงู„ุฌุฒุงุก )
*Fahimtum? = Adakah kalian faham.

SURAT IZIN PETERNAKAN

 Kelengkapan Surat izin Peternakan :  1. Izin Usaha Peternakan (IUP) 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Izin Analisis Mengenai Dampak...