Jumat, 14 Juni 2019

RESUME


PENGERTIAN RESUME  DAN LANGKAH MENULIS RESUME YANG BENAR

Pengertian Resume Dan Langkah Menulis Resume Yang Benar


Kamu bingung bagaimana membedakan antara resume dengan ikhtisar?, atau kamu bingung dengan langkah baik dan benar dalam membuah resume?, selamat kamu hadir di tempat yang tepat. Kali ini kita akan mengulik lebih detail mengenai pengertian resume.

Secara umum resume memiliki pengertian sebuah data dokumen yang berisikan rangkuman. Rangkuman tersebut dapat berasal dari pengalaman, keahlian atau dapat pula dari pendidikan seseorang. Sebuah resume dibuat tak lebih dari dua halaman dan harus disusun dengan teratur dan rapi dengan tujuan untuk menarik perhatian pembacanya.

Pengertian Resum Lengkap Dengan Langkah Menulisnya

Dalam membuat sebuah resume pada dasarnya tidaklah terlalu sulit karena yang harus kamu lakukan adalah berpatokan pada tulisan aslinya. Nah untuk memudahkan kamu dalam membuat sebuah resume yang baik dan benar, berikut akan disajikan langkah-langkahnya.

Membaca Naskah Asli

Langkah pertama dalam membuat sebuah resume adalah dengan terlebih dahulu memahami dari isi naskah asli sebuah karangan. Jadi kamu harus membaca karangan aslinya hingga selesai dan sebaiknya kamu lakukan berulang kali hingga kamu mengerti dan memahami apa yang hendak disampaikan oleh penulis asli karangan tersebut.

Dalam membaca sebuah karangan atau tulisan, kamu juga harus mencatat kata atau istilah-istilah yang sulit dipahami kemudian mencarikan maknanya supaya dapat mempermudah dalam melakukan penulisan resume nantinya. Hal itu juga akan sangat membantu kamu untuk dapat emngetahui gambaran umum dari sudut pandang penulis.

Cara Menemukan Gagasan Utama

Langkah selanjutnya setelah kamu memahami isi dari karangan yang hendak kamu buatkan resume, adalah dengan menemukan gagasan utama atau pikiran utama dari tulisan tersebut. Catalah gagasan utamanya agar nantinya kamu bisa membuat ringkasan yang sesuai.

Yang perlu kamu ingat, tak semua paragraf mengandung gagasan pokok, untuk itu penting untuk kamu menemukan gagasan utama secara teratur agar penulisan remume nantinya tidak melebar.

Langkah Menulis Resume

Setelah memperlajari pengertian resume, mengetahui gagasan utama dari suatu karangan, tentunya saat ini kamu telah memiliki sebuah gambaran umum mengenai resume. Mulailah menulis resume dengan menggunakan kata dan kalimat yang kiranya mampu menggambarkan isi dari teks aslinya.

Ingat, kamu tidak boleh menambahkan pendapat kamu dalam membuat resume, terlebih jika pendapat tersebut bertentangan dengan naskah aslinya.

Membuat resume haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh smeua orang. Jika dalam naskah aslinya banyak menggunakan istilah-istilah yang membingungkan, kamu dapat menulisnya dalam bahasa yang lebih mudah dipahami dalam resume.

Kalimat dalam resume haruslah jelas dan to the point, tidak boleh bertele-tele, karena resume harus dibuat dalam bentuk ringkasan yang padat dan teratur yang mampu mewakili isi dari anskah aslinya.

Membaca Ulang Resume Yang Dibuat

Setelah kamu selesai mengerjakan sebuah resume, tentunya kamu harus berulang kali membaca ulang resumenya untuk memeriksakan kembali apakah ada kesalahan dalam penulisan. Ada beberapa poin utama yang benar-benar harus kamu perhatikan, yaitu:

1. penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2. penggunaan tanda baca yang sesuai’

3. penggunaan ejaan yang tepat

4. dan memeriksa kesesuaian antara resume dengan karangan aslinya

itu dia penjelasan singkat mengenai pengertian resume dan tata cara penulisan resume yang baik dan benar.

Perbedaan Ikhtisar dan Resume

Banyak orang yang sering kebingungan saat hendak membuat resume, dan tak sedikit dari mereka malah menghasilkan sebuah ikhtisar saat disuruh membuat resume.

Hal ini dikarena mereka tidak dapat membedakan langkah penulisan resume dan ikhtisar. Ikhtisar dan resume memang memiliki pengertian yang hampir sama, yaitu sama-sama merupakan ringkasan dari karangan sumber yang panjang, seperti halnya pengertian teks iklan yang sangat erat sekali hubungannya dengan resume ini.

Hanya saja ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan pokok yang membangun karangan seperti layaknya pda pembuatan resume. Dari segi penggunaan kata dan penyusunan kalimat dalam pembuatan ikhtisar dilakukan sesuai dengan pemahaman di penulis ikhtisar tersebut, sedangkan resume menggunakan istilah dan kalimat yang jelas dan berurutan dengan karangan aslinya.

Setelah kamu memahami langkah-langkah pembuatan resume yang baik dan benar, tentunya akan sangat memudahkan kamu untuk menulis resume nantinya. Kamu tidak akan terkecoh lagi antara resume dan ikhtisar pastinya.

Rabu, 05 Juni 2019

SUNAH-SUNAH IDUL FITRI

SUNAH-SUNAH IDUL FITRI

1.Takbiran
Disunnahkan untuk takbiran pada Idul Fitri sejak setelah Maghrib pada 1 Syawal hingga shalat Id. Takbiran Idul Fitri ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, semua disunnahkan takbiran baik di masjid maupun di rumah, termasuk saat berjalan menuju shalat Id.

2. Mandi sebelum berangkat shalat Id

Sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Mandi Idul Fitri dilakukan seperti mandi besar, hanya niatnya yang berbeda, yakni niat mandi sunnah Idul Fitri.

Doa Niat Mandi Sunah Hari Raya Idul Fitri:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi 'iiedil fithri sunnatan lillaahi ta'alaa
Artinya: Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri sunah karena Allah Ta'ala

3. Memakai pakaian terbaik untuk shalat Id

Umat Islam disunnahkan untuk memakai pakaian terbaik yang dimilikinya untuk shalat Idul Fitri. Yakni pakaian yang paling bagus dan cocok untuk shalat.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)

4. Memakai minyak wangi

Selain disunnahkan memakai pakaian terbaik, disunnahkan pula memakai minyak wangi khususnya saat menghadiri shalat Idul Fitri. Sebagaimana lanjutan hadits tersebut: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)

5. Makan sebelum berangkat shalat Id

Umat Islam disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Id. Makan pagi ini sekaligus sebagai pertanda bahwa ia sedang tidak berpuasa setelah sebulan penuh berpuasa.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: ”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat ke lapangan pada hari raya Idul fitri hingga makan beberapa biji kurma” (HR. Al Bukhari dan Ahmad)

6. Berangkat shalat Idul Fitri seawal mungkin

Disunnahkan untuk berangkat shalat Idul Fitri seawal mungkin. Yakni setelah shalat Subuh, atau beberapa waktu setelah itu.

7. Menempuh jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang shalat Id

Disunnahkan untuk menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang shalat Idul Fitri. Jadi ketika pergi ke lapangan melewati satu jalan, hendaknya pulangnya melalui jalan yang lain.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari)

8. Jalan kaki menuju tempat shalat Idul Fitri

Jika memungkinkan, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju lapangan tempat shalat Idul Fitri sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)

9. Mengajak serta wanita dan anak-anak

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat Idul Fitri adalah wajib. Sedangkan mayoritasnya berpendapat hukumnya sunnah muakkad. Lepas dari perbedaan pendapat ini, Rasulullah memerintahkan wanita dan anak-anak untuk ikut serta shalat Id. Bagi wanita yang sedang haid, mereka tidak ikut shalat tetapi ikut mendengarkan khutbah dari tepi/pinggir lapangan tempat shalat.

10. Mengucapkan selamat hari raya

Ketika umat Islam bertemu di hari raya, disunnahkan untuk mengucapkan selamat hari raya sebagaimana para sahabat melakukannya. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa ucapan Idul Fitri yang diucapkan para sahabat ketika bertemu sahabat lainnya adalah taqabbalallahu minna wa minkum.

“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari Id, mereka berkata kepada sebagian lainnya: *taqabbalallahu minna wa minka*,” terangnya.

Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."(HR. Al-Bukhari)

Wallahu a’lam bish shawab.

SURAT IZIN PETERNAKAN

 Kelengkapan Surat izin Peternakan :  1. Izin Usaha Peternakan (IUP) 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Izin Analisis Mengenai Dampak...